Dark/Light Mode

Jawaban Mega Saat Ditanya 3 Ketum Parpol Soal Koalisi Atau Oposisi Usai Pilpres

Jumat, 24 Mei 2024 15:56 WIB
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat memberi sambutan di Rakernas V PDIP, Jumat (24/5). Foto: YouTube/PDI Perjuangan
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat memberi sambutan di Rakernas V PDIP, Jumat (24/5). Foto: YouTube/PDI Perjuangan

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Umum (Ketum) PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bercerita tentang perbincangannya dengan tiga ketum partai, ketika memberi sambutan di pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke V PDIP di Beach City International Stadium Ancol, Jakarta, Jumat (24/5).

Ketiga ketum partai itu adalah pendukung Ganjar Pranowo dan Mahfud Md di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 lalu. Yakni Ketum PPP Mardiono, Ketum Partai Hanura Oesman Sapta Odang dan Ketum Partai Perindo Hari Tanoesoedibjo. 

Ketum Partai Hanura dan Perindo ikut hadir dalam acara pembukaan Rakernas V PDIP kali ini. Hanya ketum PPP yang absen.

Baca juga : Koalisi Atau Oposisi, Sama-sama Terhormat

"Sayangnya pak Mardiono tidak bisa hadir. Tapi diwakili oleh bapak Rusli Effendi, wakil ketua umum," ucap Mega, mengawali ceritanya, disambut tepuk tangan hadirin.

Mega bercerita, bahwa setelah Pilpres dan Pileg dinyatakan usai, ketiga ketum parpol tersebut menanyakan pendapatnya soal sikap politik: koalisi atau oposisi dengan pemerintahan baru nanti.

"Yang lucu, bilangnya begini: Ibu, kalau kami koalisi nggak bisa?" ucap Mega, menirukan pertanyaan yang ditujukan kepadanya.

Baca juga : Airlangga Senang Kalau Ada Oposisi

Menurut Mega, perbincangan ini perlu disampaikan ke publik agar tidak salah kaprah dalam memaknai sistem ketatanegaraan Indonesia.

Putri proklamator ini menjelaskan bahwa sistem ketatanegaraan Indonesia menganut sistem presidensial. Bukan parlementer. Sehingga tidak dikenal istilah koalisi atau oposisi pemerintah.

"Jadi sebetulnya kita ini tidak ada koalisi lalu oposisi. Memang agak susah sebetulnya, kalau tidak ikut lalu apa ya? Lalu saya bilang kepada mereka bertiga, ya kerja sama," jawab Mega, disambut tepuk tangan hadirin.

Baca juga : Bamsoet Ajak YouTube Kerja Sama Masifkan Konten Sosialisasi 4 Pilar MPR

"Karena memang begitu lah, tidak bisa koalisi. Karena itu sistemnya parlementer," terangnya.

Mega juga meminta insan pers ikut memberikan pembelajaran yang benar tentang sistem ketatanegaraan Indonesia kepada publik. 

"Lalu kalau ada yang bertanya kepada saya, kalau tidak ikut tidak ini. Ya itu artinya tidak bersama-sama. Lalu pada diem. Itu yang ingin saya stressing," tandasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.