Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - KPU menyiapkan kursi bagi Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden ke-5 RI Megawati duduk sejajar di barisan depan forum debat, di Ballroom Bidakara, Jakarta. Namun, SBY tidak datang. Sementara Megawati hadir.
Para mantan Presiden dan Wakil Presiden, masuk dalam jajaran tokoh yang diundang KPU untuk hadir di debat. KPU pun sudah menyiapkan kursi khusus bagi para mantan RI 1 dan RI 2.
Balroom Bidakarna, ruangan di Hotel Bidakara yang dipakai untuk debat perdana mengatur duduk tamu undangan tampak menjadi 4 kelompok. Nama Presiden RI ke-5 Megawati dan Presiden RI ke-6 SBY berderet di barisan pertama sebelah kiri panggung.
Paslon sendiri bersama pendukungnya berada di kiri dan kanan panggung. Paslon 01 bersama pendukungnya berada di sisi kanan. Sementara Paslon 02 dan pendukungnya di sebelah kiri panggung.
Namun hingga acara dimulai, SBY tidak terlihat hadir. Saat debat, Megawati yang hadir juga tidak memanfaatkan kursi tamu VVIP dari KPU. Mega memilih duduk bersama parpol pengusung Jokowi-Amin.
Baca juga : Debat Capres Makin Garing
Ketua DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menjelaskan, sejak awal sudah dipastikan bahwa SBY tidak akan hadir. Menurutnya, saat ini SBY belum terlalu dibutuhkan untuk hadir di debat perdana.
“Pak SBY itu kan orang yang sangat memperhitungkan segala sesuatu, dia memperhitungkan tepat beliau hadir atau tidak, berguna atau tidak. Jadi beliau merasa untuk saat ini tidak begitu penting untuk hadir di sana itu yang pertama," kata Ferdinand, di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, kemarin.
Selanjutnya dia menjelaskan bahwa ketidakhadiran beliau mempersilahkan kepada tokoh lain untuk hadir di ruangan. Pasalnya jika SBY datang tidak ingin merepotkan pihak penyelenggara karena personel keamanan yang pastinya akan ditambah.
“Jadi beliau juga tidak ingin menambah pekerjaan aparat juga untuk pengamanan, pak SBY itu luar biasa loh memikirkan sejauh itu. Jadi beliau memutuskan untuk menyaksikan di rumah saja debatnya,” tuturnya.
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan menganggap, ketidakhadiran SBY tidak perlu dibesar-besarkan. "Sudah ada Mas AHY," kata Syarief.
Baca juga : KPK Siap Bantu Susun Materi Debat Capres 2019
Meskipun tidak hadir di lokasi, Syarief, memastikan SBY tetap memperhatikan jalannya debat. "Pak SBY nonton di rumah," tegasnya.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo mengaku tidak masalah, SBY tak hadir. Meskipun absen, Edhy menegaskan SBY selalu memberikan dukungan buat Prabowo-Sandi.
"Tapi saya pikir beliau adalah mantan Presiden bapak bangsa, biarlah beliau tidak harus capek mengikuti ini. Yang jelas semangat beliau bersama tim kami," kata Edhy.
Namun ketidakhadiran SBY ditanggapi sinis kubu lawan. Anggota TKN Ruhut Sitompul mencium, adanya ketidaktulusan dari sikap SBY. Menurutnya, SBY tidak sepenuh hati memberikan dukungan pada Paslon 02.
“Itu dari saya kata-kata setengah hati. Tegas saya katakan, setengah hati. Jadi kalau orang bilang dua kaki, tidak," kata Ruhut.
Baca juga : Ace Hasan Syadzily: Komitmen HAM & Anti Korupsi Harus Dari Lingkungan Sendiri
Sebagai eks politisi Demokrat, Ruhut mengklaim dirinya cukup dekat dengan SBY. Dirinya bisa memahami gesture dan sikap SBY.n“Karena itu, gestur, mimik itu tidak bisa dibohongi. Untuk itu saya ingatkan adik-adik saya kalian cari pembenaran jangan kebangetan. Kasihan Pak SBY,” sambung Ruhut.
Meskipun tidak hadir semalam, SBY menunjukan dukungannya terhadap Prabowo-Sandi. Terlihat saat acara Pidato Kebangsaan Prabowo-Sandi di JCC, Senin (14/1) lalu, SBY bersama jajaran Partai Demokrat hadir.
Bahkan sebelumnya, SBY mengundang Paslon 02 ke rumahnya, di kawasan Kuningan, Jakarta. Undangan itu untuk memberikan masukan pada Prabowo-Sandi terkait debat Pilpres 2019 yang berlangsung semalam.
Sebelumnya, Komisioner KPU Wahyu Setiawan memastikan pihaknya mengundang berbagai tokoh untuk hadir debat. Di antaranya para mantan presiden dan wakil presiden RI.
"Dari 500 kursi, 200 untuk para pendukung paslon. Sedangkan 300 kursi itu tamu undangan dari KPU. Semua mantan presiden dan wakil presiden sudah kami undang," kata Wahyu. [MHS]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya