Dark/Light Mode

Ace Hasan Syadzily: Komitmen HAM & Anti Korupsi Harus Dari Lingkungan Sendiri

Jumat, 18 Januari 2019 12:15 WIB
Jubir Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi -Maruf Amin, Ace Hasan Syadzily. (Foto: IG @ Partai Golkar)
Jubir Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi -Maruf Amin, Ace Hasan Syadzily. (Foto: IG @ Partai Golkar)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemimpin itu tidak diukur dari bicara besar tapi dari konsistensi ucapan dan tindakannya. Percuma memikat dengan retorika tapi tdk punya komitmen untuk menjalankannya baik untuk diri sendiri atau halaman rumahnya sendiri.

Hal ini disampaikan oleh Jubir Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi–Ma’ruf Amin, Ace Hasan Syadzily. Lebih lanjut Ace mengatakan itulah sebabnya Pak Jokowi bertanya tentang 2 hal yg terkait dengan komitmen Pak Prabowo soal pemenuhan hak dan kesetaraan  perempuan serta konsistensi anti korupsi.

Baca juga : Stop Kriminalisasi Aktivis Lingkungan

Menurut Ace, pertanyaan pertama Pak Jokowi menyangkut visi misi Prabowo-Sandi yang menyebutkan bahwa setiap kebijakan akan berperspektif gender dan akan memprioritaskan pemberdayaan perempuan. Tapi dalam struktur pengurusan partai Gerindra jabatan strategis justru semuanya laki-laki. 

Hal ini berbeda dengan komitmen Pak Jokowi yg ditunjukan secara konkret dengan mengangkat 9 Menteri Perempuan serta Pansel KPK juga semuanya perempuan. Jadi komitmen dan konsisten harus ditunjukan bukan hanya sekedar retorika.

Baca juga : Humphrey & Hamzah Khawatir PPP Kandas

“Komitmen soal Korupsi harus juga muncul dari rumah sendiri. Pertanyaan Pak Jokowi menukik ke data ICW yang menunjukan Partai Gerindra  termasuk yang paling banyak mencalonkan mantan Koruptor yg ditandatangani langsung Prabowo sebagai Ketum,” kata Ace. 

Dalam merespon pertanyaan Pak Jokowi, menurut Ace, Prabowo jelas emosional. Walaupun itu sebuah fakta yg terbuka, Prabowo justru menuduh data ICW subjektif dan juga meremehkan tindak korupsi yg dilakukan kadernya hanya mengambil uang tidak seberapa. 

Baca juga : 69 Persen Narapidana Belum Masuk DPT Pemilu 2019

Tapi yang namanya korupsi tetap mencuri uang rakyat untuk memperkaya diri sendiri. Bagaimana mau konsisten memberantas korupsi kalau pemimpin justru melindungi koruptor di rumahnya sendiri.
“Sekali lagi seorang pemimpin bukan hanya pandai beretorika tapi harus terlihat jelas rekam jejaknya dalam penegakan HAM dan pemberantasan korupsi,” pungkas Ace. [SRI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.