Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Cucunya Diusili Kubu Sebelah, Jokowi Geram

Kamis, 31 Januari 2019 09:28 WIB
Momen kebersamaan Presiden Jokowi dan cucu pertamanya, Jan Ethes Sri Narendra, di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, Desember 2018. (Foto: Randy Tri Kurniawan/Rakyat Merdeka)
Momen kebersamaan Presiden Jokowi dan cucu pertamanya, Jan Ethes Sri Narendra, di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, Desember 2018. (Foto: Randy Tri Kurniawan/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Jan Ethes Sri Narendra masih balita. Baru dua tahun umurnya. Boro-boro ngerti palatak politik, makan aja masih disuapin. Anehnya, sejak awal pekan ini, cucu Presiden Jokowi itu diseret-seret ke urusan kampanye Pilpres.

Keberadaannya yang selalu nempel dengan Jokowi, baik di dunia nyata mapun dunia maya, dipersoalkan kubu capres sebelah. Tak terima cucunya diperlakukan begitu, Jokowi geram.

Polemik Jan Ethes bermula dari omongan Ketua Tim Cakra 19 Andi Widjajanto, akhir pekan lalu. Eks Sekretaris Kabinet itu menyebut, Jan Ethes adalah salah satu keunggulan Jokowi di Pilpres 2019. Keberadaan cucu pertama Jokowi dari Gibran Rakabuming Raka dan Selvi Ananda itu, dinilai membuat pamor Jokowi semakin melejit melebihi kompetitornya.

Sebagai contoh, bagaimana video Jokowi saat bermain bom-bom car bersama Ethes, menjadi viral di media sosial. Tim Cakra 19 adalah salah satu kelompok simpatisan Jokowi-Ma'ruf. Dibentuk pada Agustus 2018 oleh Menko Kemaritiman Luhut Pandjaitan. Anggotanya adalah para pensiunan TNI. Omongan Andi itu kemudian memantik polemik.

Kubu Prabowo-Sandi meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menginvestigasi omongan Andi tersebut. Karena ada potensi, Jokowi menggunakan dan melibatkan Jan Ethes dalam kampanye. Jika benar, ada dugaan melanggar aturan kampanye.

Baca juga : The Jakmania Geram

Polemik ini memanas. Isu ini digunakan kubu Prabowo Cs menembak Jokowi. Tak tanggung-tanggung, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid turut bersuara di akun Twitter miliknya. Sementara kubu Jokowi- Ma'ruf heran kenapa kubu 02 mempersoalkan sang cucu presiden. Kubu 01 pun menuding kubu Prabowo-Sandi tak ramah anak.

Terus-terusan dipersoalkan, Jokowi akhirnya angkat suara. Eks Walikota Solo itu heran, kenapa cucunya dipersoalkan. Kata dia, adalah hal yang wajar kalau dia mengajak main cucunya. "Masa nggak boleh ngajak main cucunya sendiri. Jan Ethes itu cucu saya. Nggak boleh, saya ajak main boom-boom car? Nggak boleh, saya ajak antar ke toko? Nggak boleh, saya ajak jalan-jalan ke Kebun Raya? Nggak boleh, kita sekeluarga bareng diminta media TV untuk diwawancara? Nggaklah," kata Jokowi seusai acara panen udang di Muara Gembong, Bekasi, Rabu (30/1).

Dalam berbagai kesempatan, Jokowi kerap mengajak Ethes jalan-jalan ke mal, makan bersama, hingga meladeni sesi wawancara di stasiun televisi. Menurutnya, hal itu masih dalam batas wajar. "Kita ini keluarga yang wajar-wajar saja. Dekat dengan cucu, dekat dengan anak," ungkapnya.

Jokowi menegaskan, Jan Ethes tak pernah diikutsertakan dalam kegiatan kampanye. "Saya kira normal-normal saja seperti keluarga-keluarga yang lain. Masa nggak boleh. Masa kayak gitu dibilang kampanye. Kampanye yang mana? Kan nggak pernah saya ajak teriak-teriak di forum kampanye," kata Jokowi.

Sejak tahun lalu, Jokowi memang kerap memamerkan kebersamaannya dengan Jan Ethes. Misalnya, saat Jokowi membawa Ethes ke acara pembukaan Asian Para Games Oktober lalu. Dua pekan kemudian, Jokowi juga mengajak Ethes ke acara Hari Santri Nasional di Solo. Setelah itu, Jokowi makin sering tampil bersama cucunya itu di depan kamera. Saat jalan-jalan di Kebun Raya Bogor, mengajak jalan-jalan ke mal  sampai teranyar meladeni sesi wawancara di televisi.

Baca juga : Soal Listrik & BBM, Jokowi Sulit Diserang

Jubir Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi Andre Rosiade mengatakan pihaknya tak pernah mem-bully Jan Ethes. Apalagi, anti-anak kecil. Andre menjelaskan, pihaknya hanya mempersoalkan omongan Andi Widjajanto yang menyebut Jan Ethes sebagai keunggulan Jokowi. Karena itu, BPN meminta Bawaslu memeriksa Andi. "Jadi kami imbau TKN ini jangan playing victim, kata Andre.

Komisioner Bawaslu Fritz Edward Siregar mengatakan, dalam UU Pemilu tidak ada aturan soal membawa anak dalam kampanye. Dengan demikian, kalaupun Jan Ethes dibawa berkampanye, Jokowi tak melanggar apa-apa. Kalaupun Jokowi melanggar UU Perlindungan Anak, itu pun tak ada sanksi pidananya.

Fritz menyampaikan, pihaknya tak bisa melarang karena tidak diatur dalam UU Pemilu. Dalam UU Pemilu, tidak ada pengaturan larangan membawa anak dalam kampanye. "Meski kami meminta tidak dibawa karena itu kampanye kan terbuka, bisa sakit, kepanasan. Tapi sekali lagi, tak ada larangan di UU soal itu," kata Fritz.

Pengamat Politik Universitas Diponegoro Muhammad Yulianto mengatakan, masyarakat jeli melihat kasus ini. Kata dia, di masa kampanye, semua cara bisa dilakukan untuk mendulang elektoral.

Yulianto menilai, unggahan foto keluarga merupakan bagian dari iklan politik untuk meyakinkan pemilih. Cara-cara seperti ini juga dilakukan oleh Barack Obama, saat kampanye Pilpres AS. Dia menyebut keluarga adalah aset politik. Foto kebersamaan dengan keluarga, bisa mempengaruhi pemilih. Dan menurut dia, strategi seperti ini cukup efektif karena menyasar pemilih dari kalangan menengah ke atas.

Baca juga : Jawab Tudingan Sembako Mahal, Jokowi Nyerangnya Halus

Lewat kebersamaan dengan keluarga juga, kubu Jokowi ingin memperlihatkan perbedaan dengan lawannya untuk mencitrakan diri sebagai pribadi yang ramah, hangat, dan memiliki keluarga yang saling peduli, dengan tampilan sederhana.

Prabowo juga tak kalah strategi. Misalnya, dengan memamerkan kebersamaan dengan kucing peliharaanya. Prabowo menurut Yulianto, bisa meyakinkan pendukung dengan menunjukkan, bahwa kesendiriannya membuat dia tak terbebani dengan urusan rumah tangga. Dengan logika itu, Prabowo bisa membangun citra, bahwa ia fokus pada kepentingan bangsa dan negara. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.