Dark/Light Mode

Jawab Tudingan Cuma Alat Jokowi

KH Maruf Amin: Emang Saya Pacul

Rabu, 6 Februari 2019 10:33 WIB
KH Maruf Amin (kedua kanan) beserta istri, Wury Estu Handayani (kanan) saat menghadiri acara Krasak Bershalawat Bersama KH Maruf Amin di Ponpes Al Hidayat, Krasak, Demak, Jawa Tengah, Selasa (5/2). (Foto: Twitter KH Maruf Amin)
KH Maruf Amin (kedua kanan) beserta istri, Wury Estu Handayani (kanan) saat menghadiri acara Krasak Bershalawat Bersama KH Maruf Amin di Ponpes Al Hidayat, Krasak, Demak, Jawa Tengah, Selasa (5/2). (Foto: Twitter KH Maruf Amin)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tudingan KH Ma’ruf Amin cuma jadi alat pendongkrak elektabilitas Jokowi, sudah lama bersliweran. Namun, baru kemarin Cawapres nomor urut 01 ini menjawab tudingan ini. “Emang saya pacul,” ucap Ma’ruf.Hal ini diutarakan Ma’ruf saat memberi tausiah di Pondok Pesantren Al-Hidayat Krasak, Demak.

Sejak awal pekan lalu, Ma’ruf memang tengah melakukan safari ke sejumlah pesantren di Jawa Tengah. Ma’ruf mengawali safarinya pada Senin (4/2) dengan bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Bugen Al­Itqon, Tlogosari. Selasa (5/2), Ma’ruf lanjut ke Pesantren Al­Hidayat. Akhir tahun lalu, Capres 02 Prabowo Subianto juga sempat mampir ke pesantren ini saat melakukan safari tur Jawa. 

Ma’ruf tiba ke lokasi sekitar pukul 9 pagi, dengan mengenakan jas putih lengkap dengan sarung motif hijau. Dalam perjalanan menuju ponpes, ribuan warga di sekitar ponpes antusias menyambut Ma’ruf dan rombongan. 

Mereka mengacungkan satu jari saat rombongan melintas di perkampungan warga, sesaat sebelum tiba di Ponpes. Tiba di halaman ponpes, gantian para santri yang antusias menyambut. Lewat kamera ponsel, mereka memotret momen kedatangan pendamping Jokowi ini. 

Baca juga : Jokowi Rutin Minum Temulawak & Air Kelapa Hijau

Pengasuh Ponpes Al Hidayat, KH Misbah Munir atau akrab disapa Mbah Misbah, berikut pengurus Pon pes menyambut Ma’ruf. Ketua MUI itu kemudian diberi kesempatan memberi kan tausiyah dalam acara “Krasak Bersholawat Bersama KH Ma’ruf Amin”. 

Dalam ceramahnya, Ma’ruf menepis tudingan yang menyebut dirinya se ngaja dimanfaatkan Jokowi pada Pilpres 2019. Akhir tahun lalu, isu ini memang sempat berseliweran. Pasalnya, tanpa diduga, Jokowi memilih Ma’ruf sebagai pendampingnya. 

Padahal, Ma’ruf sebelumnya dikenal sebagai ulama yang cukup vokal. Ia yang memotori aksi 212 dan pernah mengatakan “jangan memilih pemimpin yang berbohong”. Menurut Ma’ruf, langkah sang petahana yang meminangnya sudah tepat.

“Ada yang bilang katanya saya alat? Emangnya saya pacul? Saya ini Rais Aam PBNU,” seloroh Ma’ruf yang disambut tawa hadirin. 

Baca juga : Jokowi Minta BNPB Tiru Jepang Tangani Bencana

Menurut dia, pasangan Jokowi-­Ma’ruf adalah pasangan serasi yang saling melengkapi. Sama-­sama mengetahui pembagian tugas, sehingga solid. Tahu siapa yang harus ke kiri, siapa yang harus ke kanan. Siapa yang di depan, siapa yang di belakang. Sehingga, tidak terjadi tabrakan. 

“Ibarat main badminton, kami ini kayak orang main double, pasangan ganda,” ujarnya. Ma’ruf pun memastikan siap bahu-membahu mendampingi Jokowi, memperbaiki bangsa. Menurutnya, jika alasan memperbaiki bangsa, maka Mustasyar PBNU itu mengaku tak keberatan dianggap sebagai alat. 

Alat untuk kebaikan dan kemakmuran umat. Bukan alat berkonotasi negatif. “Kalau alasannya itu, saya siap jadi alat sampai kapan pun. Alat kebaikan. Alat untuk membangun kemanfaatan dan kemaslahatan. Kalau itu, saya siap jadi alat sampai kapan pun,” jelasnya. 

Kata Ma’ruf, tudingan miring yang menyudutkannya selama masa kampanye, dianggapnya hanya sebagai isu untuk memecah-belah kubunya yang sudah kompak. Isu itu dikemas agar Ma’ruf dengan Jokowi saling curiga. Namun, Ma’ruf menekankan hubungan mereka sudah intim. Bahkan, saling mengerti. 

Baca juga : Jokowi Kunjungi Benteng Van de Bosch

“Kalau satu ke depan, temannya harus ke belakang. Kalau temannya itu ke kiri, saya harus ke kanan. Bukan tabrakan, bukan saur manuk (bersahut­-sahutan, red). Tapi, mengambil posisi masing-­masing sehingga tidak terjadi kesalahpahaman,” ucapnya. 

Ma’ruf juga melihat Jokowi sangat menghargai ulama. Penghargaan itu diberikan langsung dengan menggandeng dirinya sebagai kader NU dan ulama, maju bersama di Pilpres 2019. “Padahal, beliau bisa saja mengambil pasangan dari TNI, Polri, politikus, pengusaha,” ujarnya. [BCG]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.