Dark/Light Mode

Demokrat Kecewa Dengan Stafsus Milenial Jokowi 

Senin, 20 April 2020 20:23 WIB
Politisi Demokrat Didi Irawadi. (Foto: net)
Politisi Demokrat Didi Irawadi. (Foto: net)

RM.id  Rakyat Merdeka - Politisi Partai Demokrat, Didi Irawadi Syamsuddin kecewa dengan tingkah laku stafsus milenial Presiden Jokowi. Awalnya, Didi menaruh harapan besar pada anak-anak muda yang telah ditunjuk Presiden Jokowi. 

"Akan jadi energi baru, penyegar yang membawa perubahan ke arah lebih baik sesuai bidang yang ditugaskan Presiden. Namun, sejak kejadian dua stafsus Presiden, terus terang kecewa berat. Kok jabatan dan amanah ini ujung-ujungnya untuk kepentingan bisnis," ungkap Didi kepada RMco.id, Senin (20/4).

Untuk diketahui dua orang stafsus milenial Jokowi disorot karena perusahaannya terlibat dalam proyek negara. Pertama, Adama Belva Syah. Perusahannya, Ruangguru menjadi salah satu aplikasi yang jadi mitra kartu pra kerja. Kedua, Andi Taufan Garuda Putra. Dia mengirim surat berkop Sekretariat Negara yang dikirim ke camat se-Indonesia minta membantu relawan PT Amartha Mikro Fintek (Amartha). Andi di sana sebagai CEO.

Didi mengimbau, seorang pejabat negara harus menghindari keputusan dan kebijakan yang berpotensi terjadi konflik kepentingan (conflict of interest). Anggota Komisi XI DPR ini mengingatkan, amanah yang diberikan kepada pejabat negara kudu dijunjung tinggi. 

Baca juga : Politisi Demokrat Ini Ajak Cegah Kerawanan Sosial Karena Pandemi Corona

Pejabat harus benar-benar memberi pelayanan kepada rakyat dan tidak memikirkan kepentingan usaha pribadi dan kelompoknya. "Jika soal sederhana seperti conflict of interest saja tidak ngerti, jangan jadi pejabat negara. Presiden harus menegur dan evaluasi mereka. Ada proyek besar bernilai triliun rupiah di saat pandemi corona Covid-19 yang berpotensi KKN," ingat Didi. 

Lebih baik, jika masih memikirkan kepentingan pribadi, stafsus milenial tersebut kembali saja jadi pengusaha. Sehingga tak lagi terjadi potensi conflict of interest dan tidak jadi beban Presiden Jokowi.

"Hati-hati dan tarik diri dari proyek yang nyata-nyata conflict of interest. Presiden harus menegur, dan menghentikan program yang berkaitan dengan mereka. Agar tidak jadi beban pemerintahannya," pungas Didi. 

Soal Ruangguru yang jadi mitra program Kartu Pra Kerja, Belva telah membantah ada KKN di sana. Dia mengatakan, pemilihan mitra Kartu Prakerja dilakukan secara independen oleh Kementerian Koordinator Perekonomian dan Manajemen Pelaksana.

Baca juga : Stafsus Milenial, Perilaku Kolonial

"Perlu diluruskan bahwa kebijakan pra kerja adalah bagian dari kampanye Presiden Jokowi dari pertengahan 2019. Saya ditunjuk sebagai staf khusus November 2019. Kebijakan program pra kerja sudah dilakukan sebelum saya menjadi staf khusus," ungkap Belva. 

Sementara Andi Taufan sudah meminta maaf secara terbuka. Surat berkop Setneg yang ditujukan kepada camat se-indonesia, juga telah dicabutnya.

Sebelumnya, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Donny Gahral dalam sebuah tayangan talkshow televisi meminta publik memberi permakluman kepada para stafsus muda. Sebab, para stafsus milenial ini baru masuk sistem birokrasi pemerintahan.

Stafsus milenial juga kebanyakan berlatar profesional. Sehingga tak paham dunia baru mereka, pemerintahan, yang memerlukan aturan main birokrasi.

Baca juga : Dubes Inggris dan Staf Masih Standby di Jakarta

"Saya meminta publik memaklumi meskipun ini bukan sebuah pembelaan. Ketidak pahaman melakukan kesalahan. Akhirnya saudara Andi Taufan sudah minta maaf secara terbuka. Substansinya apakah ada konflik kepentingan ini perlu dikaji dulu lebih dalam karena mereka semua menandatangani pakta integritas. Apakah ada pelanggaran atau tidak, nanti kita lihat secara lebih seksama," jelasnya. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.