Dark/Light Mode

PPP Protes Dana Bos Dipotong

Selasa, 21 April 2020 08:01 WIB
PPP Protes Dana Bos Dipotong

RM.id  Rakyat Merdeka - Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Illiza Sa’adudin Djamal protes dengan kebijakan pemotongan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) oleh pemerintah. 

“Kami mendapatkan laporan telah terjadi pemotongan pada anggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Kami menyayangkan anggaran BOS ini dipotong," protes Illiza, kemarin.

Baca juga : DPD Usul Anggaran Pertanian Tak Jadi Dipotong

Menurut dia, masih banyak anggaran lain yang bisa dipotong oleh pemerintah untuk membiayai penyebaran pandemi Covid-19. "Seharusnya pemerintah memotong anggaran lain, bukan BOS," ujarnya.

Dia menyarankan pemerintah melakukan pemotongan anggaran di bidang infrastruktur, perjalanan dinas, kegiatan bimbingan teknis (Bimtek) yang terkesan formalitas dan lainnya. Atau bisa saja pemerintah menanggukan anggaran pelatihan online yang mencapai Rp 5,6 triliun. Jangan pemerintah memotong anggaran BOS yang akan mempengaruhi kualitas pendidikan dan pengejaran di sekolah. 

Baca juga : Soal MotoGP, Dorna Masih Linglung

Sebab, pemotongan anggaran BOS akan berpengaruh kepada pendapatan guru honorer, apalagi gaji guru honorer masih berkisar Rp 400 ribu – Rp 1 juta.  Hal ini akan berpengaruh kepada kesejahteraan guru, apalagi di pandemi Covid-19 ini mereka membutuhkan dana yang cukup untuk menghadapi segala kemungkinan.

Yang disayangkan Illiza, kenapa Kemendikbud tidak memperjuangkan. Seharusnya bisa memperjuangkan nasib dan kesejahteraan guru, termasuk guru honorer. Jika mereka membiarkan dana BOS dipotong maka ini sama saja dengan lepas tanggung jawab atas kesejahteraan guru yang saat ini sebenarnya masih minim, khususnya guru honoer.

Baca juga : Palsukan Paspor, Ronaldinho Ditangkap

“Pada pandemi Covid-19 di mana belajar dilakukan di rumah, para guru dituntut lebih berpikir kreatif, namun jika kesejahteraan mereka berkurang karena pemotongan anggaran BOS, maka akan sulit bagi mereka untuk meningkatkan kreativitas," tandasnya. [REN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.