Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Provinsi Dengan Jumlah Pemilih Terbanyak

Jabar Dikawal Khusus Polisi

Sabtu, 16 Februari 2019 10:19 WIB
Kapolri Jenderal Tito Karnavian. (Foto: IG@jenderaltitokarnavian).
Kapolri Jenderal Tito Karnavian. (Foto: IG@jenderaltitokarnavian).

RM.id  Rakyat Merdeka - Dinamika politik jelang Pemilu 2019 di Provinsi Jawa Barat terus dapat perhatian serius. Kapolri Jenderal Tito Karnavian secara khusus meminta keamanan di Jabar terus dijaga dan dirat jelang perhelatan Pileg dan Pilpres 2019.

Tito mengatakan, Provinsi Jabar adalah salah satu provinsi dengan jumlah pemilih terbanyak di Pemilu 2019. Oleh sebab itu, faktor keamanan sangat diperlukan agar proses pemilu bisa berjalan baik seperti Pilgub 2018 lalu.

“Jawa Barat merupakan penyumbang DPT (Daftar Pemilih Tetap) terbesar seluruh Indonesia. Kita harus jaga dan rawat Jawa Barat. Indonesia dan Jawa Barat terus dijaga, kontestasi politik harus damai dan selesai dalam damai. Kita harus ciptakan upaya keamanan di sana,” ujar Tito di Kota Bandung, Jumat (15/2).

Baca juga : Usai Kecelakaan, Pangeran Philip Serahkan SIM Ke Polisi

Tito berharap proses pelaksanaan Pilpres dan Pileg di Jabar bisa berjalan aman seperti saat Pilkada 2018. Saat pilkada tahun lalu, banyak pihak menilai, potensi gesekan sosial akan sangat besar. Namun, kenyataannya, pilkada berlangsung aman dan lancar.

Mantan Kapolda Metro Jaya ini menuturkan, penyelenggaraan Pilpres dan Pileg merupakan suatu pesta demokrasi. Masyarakat, kata Tito, perlu merayakan dengan suka cita tanpa adanya sikap saling bersitegang.

“Kalau namanya pesta, bergembira, untuk memberikan hak politik dalam rangka menentukan wakil kita. Jadi harus pesta, bukan bertengkar, berantem apalagi berkelahi. Ini harus dirawat Jabar dan Indonesia sehingga muncul suasana pesta, bukan menakutkan,” ujarnya.

Baca juga : Politisi Demokrat Ingatkan Bahaya Money Politics

Tito tak memungkiri ada gejolak sebelum pelaksanaan. Tapi, dia menyebut, gejolak perlu untuk menghangatkan kondisi menjelang pesta demokrasi. “Mesin harus hangat agar kita bisa menentukan pilihan tepat dengan kelebihan menjual program dan kita tahu juga sisi, pas memilih segala kelebihan dan kekurangan.

Tapi ingat, tidak boleh black campaign, informasi bohong karena bisa menimbulkan tingkat emosional. Mobil demokrasi harus bergerak, tapi kita jaga jangan sampai panas berlebihan sehingga meledak,” tandas Tito.

Ahkir tahun lalu, Kapolri memprediksi Jabar menjadi salah satu daerah yang diantisipasi dalam Pemilu 2019 karena memiliki pemilih terbanyak dan dinamis. Menurut Tito, Pileg dan Pilpres di Jawa Barat akan sedikit keras atau memanas. Sebab, wilayah itu memiliki basis suara terbanyak di Indonesia.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.