Dark/Light Mode

Jarak Rumah Dengan Kali Jadi Semakin Dekat

Banyak Pohon Ngambang Akibat Longsor Di Bekasi

Sabtu, 5 Januari 2019 12:11 WIB
Puluhan pohon mengapung di Kali Bekasi akibat longsor. (Foto : Istimewa).
Puluhan pohon mengapung di Kali Bekasi akibat longsor. (Foto : Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Dua wilayah yang dilalui aliran Kali Bekasi mengalami longsor dan tanah bergerak. Peristiwa itu cukup berbahaya lantaran berada sangat dekat dengan pemukiman penduduk.

Lokasi pertama yang mengalami longsor berada di wilayah RT 5, RW 4, Kelurahan Sepanjang Jaya, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, Jawa Barat. Di wilayah ini, longsor terjadi dua kali. Pada Senin (31/12) dan Selasa (1/1). Wilayah tersebut berada di pemukiman padat penduduk. Akses jalannya terbatas. Kendaraan roda empat mesti diparkir sekitar 500 meter dari lokasi. Selebihnya, mesti dilalui dengan berjalan kaki atau naik sepeda motor. 

Di wilayah ini, longsor terjadi sepanjang sekitar 50 meter. Ada tiga meter tanah yang tadinya menyatu dengan daratan sekitar, tenggelam ke dasar Kali Bekasi. Puluhan pohon pisang yang tadinya berada di atas tanah, ikut terbawa ke dalam air. 

Akibat longsor itu, jarak bibir kali yang tadinya paling dekat sekitar tiga meter dari rumah warga, kini jadi berada persis di bawah pondasi beberapa rumah. Rumah-rumah lain di dekatnya, jarak bibir kali paling jauh hanya tiga sampai empat meter. 

Baca juga : Mega 2 Kali Ingatkan Potensi Tsunami Akibat Erupsi Krakatau

Meski berbahaya, aktivitas warga tetap berlangsung biasa. Aliran air yang tenang dan cuaca cerah, membuat warga berani beraktivitas di dekat kali. Beda cerita jika cuaca buruk, yang memungkinkan debit air di Kali Bekasi meningkat beberapa kali lipat dari biasanya. 

Meski tetap beraktivitas seperti biasa, warga setempat khawatir terjadi longsor susulan. Sanin, salah seorang warga mengatakan, longsor terjadi dua kali. Saat itu, lanjutnya, tak ada warga yang mengetahui sama sekali telah terjadi longsor. 

“Tiba-tiba tanah di belakang rumah-rumah warga hilang dan pohon-pohon turun ke air. Ternyata longsor. Kami jadi khawatir,” ucap Sanin. Sanin menambahkan, warga khawatir terjadi longsoran lagi. Apalagi, saat ini musim hujan. Sebab, bantaran kali tidak memiliki tanggul dan permukiman warga sangat dekat dengan aliran air. 

Adapun penyebab longsor, menurut Sanin, akibat debit air yang sangat meningkat karena hujan lebat pada malam pergantian tahun beberapa hari lalu. “Longsornya malam tahun baru dan paginya, pas tahun baru,” kata Sanin. Lebih lanjut, Sanin menjelaskan, pemukiman warga sebenarnya tidak berada tepat di pinggiran aliran air. Hanya saja, dari tahun ke tahun, longsor terus terjadi sehingga menggerus tanah. 

Baca juga : Banyak Yang Nangis, Minta Hukuman Ditunda

“Dulu, di belakang rumah ini, masih ada tanah kosong sekitar 10 meter hingga ke kali. Sekarang sudah habis. Seperti di pantai, ada semacam abrasi,” ujarnya. Dia pun meminta pihak berwenang untuk memperhatikan masalah tersebut. Karena, sambungnya, bukan tidak mungkin tanah di wilayah itu akan terus tergerus. “Apalagi, sekarang musim hujan. Debit air di kali sewaktu-waktu bisa tambah banyak. Perlu lebih cepat diantisipasi,,” harap Sanin. 

Senada dengan Sanin, Wardi, warga yang memiliki beberapa rumah kontrakan di bantaran kali itu menyebut, longsor susulan sewaktu-waktu bisa saja terjadi. 

“Potensi longsor ini pasti ada. Saya takut longsor lagi. Takutnya kan banjir,” ujar Wardi. Pada longsor di awal tahun ini, rumah kontrakan Wardi juga merupakan salah satu yang terdampak. Akibat kejadian ini, Wardi kehilangan pengontrak. 

“Gara-gara longsor ini, penghuni banyak yang keluar. Dari tujuh yang ngontrak, lima keluar karena takut,” ujarnya. Wardi menambahkan, beberapa dinding kontrakannya pun retak. Dia bercerita, bersama warga lainnya telah beberapa kali mencari solusi untuk mengatasi longsor. Namun, air terus meluap dan ‘menelan’ tanah yang semula ada di belakang kontrakannya. 

Baca juga : Ibukota Halmahera Selatan Digoyang Gempa

“Dulu ada penanggulan menggunakan batu kali, disusun, sudah tak kuat. Dulu juga pasang beribu-ribu karung dipasan. Sudah amblas juga. Batu juga sudah habis semua,” ujarnya. [PYB]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.