Dark/Light Mode

Siapa Yang Mainin #PDIPSarangKomunis

Banteng Memilih Sabar

Minggu, 21 Juni 2020 06:26 WIB
Politikus PDIP Hendrawan Supratikno (Foto: Istimewa)
Politikus PDIP Hendrawan Supratikno (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Setelah heboh Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP), di Twitter muncul berbagai tagar yang jadi trending topic. Salah satunya #PDIPsarangKomunis. Entah siapa dalangnya dan apa tujuannya tagar ini dilambungkan? Tapi yang pasti, kader banteng tak mau ambil pusing. “Mereka salah minum obat,” kata politikus senior PDIP, Hendrawan Supratikno.

Entah siapa yang memulai pertama kali menulis #PDIPsarangKomunis. Tapi, tagar tersebut ramai seharian, kemarin. Berdasarkan pantauan Rakyat Merdeka, hingga pukul 18.30, tagar ini sudah diperbincangkan warganet sebanyak 21,8 ribu kali. Bahkan tagar ini masuk menjadi salah trending topic di Twitter. 

Isi cuitan warganet yang menggunakan #PDIPsarangKomunis banyak dibarengi dengan RUU HIP. Warganet menuding PDIP menjadi dalang RUU yang jadi kontroversial tersebut. 

Baca juga : Pemerintah Pede Ekonomi Bakal Pulih Tahun Depan

Lalu bagaimana tanggapan PDIP soal tagar tersebut? Hendrawan mengatakan, mereka yang menyebut PDIP sarang PKI terkait dengan RUU HIP adalah orang-orang yang salah minum obat. Sehingga nalarnya melompat-lompat. 

Menurutnya, RUU HIP itu sudah menjadi usulan inisiatif DPR yang dibahas oleh semua fraksi. “Di draft terakhir RUU HIP sudah menampung masukan dari banyak orang anggota Panja yang terdiri dari beberapa fraksi,” kata Hendrawan kepada Rakyat Merdeka, kemarin. 

Ketua DPP PDIP, Ahmad Basarah, memilih sabar dengan serangan tersebut. Dia mengaku, tidak baper terkait tudingan PDIP sarang komunis. Menurut dia, PDIP adalah partai yang lahir dari, oleh, dan untuk rakyat. Adanya pihak-pihak yang menolak RUU HIP ini merupakan hal wajar dalam negara demokrasi. 

Baca juga : Soal Utang BUMN, Adian Ditantang Buka Data

Menurutnya, tugas partai itu menjelaskan sebaik mungkin tentang gagasan dan urgensi payung hukum Pancasila. Apalagi di tengah arus deras serta gempuran ideologi-ideologi transnasional yang masuk di Bumi Pertiwi. “Baik itu ideologi komunisme, liberalisme, maupun paham ekstrimisme keagamaan hingga terorisme. Agar bangsa ini tetap berdiri kokoh sebagai negara bangsa yang berdasarkan Pancasila,” ucap Basarah. 

Basarah mengaku mengetahui siapa yang memainkan isu ini dan yang suka memfitnah PDIP. Tapi dengan adanya fitnah tersebut rakyat semakin cinta dan mendukung PDIP hingga menjuarai Pemilu dua kali berturutturut. 

Sebenarnya, aku Basarah, gagasan munculnya RUU HIP ini untuk memperkuat proses Pembinaan Ideologi Pancasila (PIP) kepada bangsa Indonesia. “Oleh karena itu nomenklatur awal RUU ini sebenarnya bernama RUU Pembinaan Ideologi Pancasila atau RUU PIP, dan bukan RUU HIP,” beber Wakil Ketua MPR itu. 

Baca juga : Mentan Panen Padi Dan Serahkan Bantuan Di Cilacap

Diterangkan Basarah, kebijakan ini patut diapresiasi mengingat selama 20 tahun rakyat Indonesia abai dalam merawat ideologinya sendiri. Basarah juga membantah RUU ini akan membangkitkan neo komunis. Justru sebaliknya, RUU HIP ini untuk menguatkan Pancasila sebagai ideologi negara. 

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion, Dedi Kurniasyah, memandang, #PDIPsarangKomunis sangat mungkin imbas dari usulan RUU HIP. Sentimen ini tentu mengkhawatirkan PDIP karena akan menghadapi Pilkada 2020. “Tentu sedikit banyak bisa saja berimbas pada suksesi Pilkada,” tutupnya. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.