Dark/Light Mode

Soal Utang BUMN, Adian Ditantang Buka Data

Senin, 15 Juni 2020 21:50 WIB
Adian Napituluh (Foto: Istimewa)
Adian Napituluh (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sekjen Komite Rakyat Nasional-Jokowi (Kornas-Jokowi) Akhrom menganggap ucapan Anggota Komisi I DPR Adian Napituluh tentang utang BUMN mencapai Rp 5.600 triliun keliru. Padahal, kata dia, sebagai anggota DPR, Adian harusnya bisa mengakses data yang valid dan mampu menerangkan sumber datanya dari mana. Dia pun menantang Adian untuk membuka data.

Sebelumnya, Adian membuat tulisan panjang dan menyebut utang BUMN mencapai Rp 5.600 triliun. Kata Adian, utang ini lebih besar dibandingkan utang pemerintah Malaysia. 

Baca juga : Jankovic Pertimbangkan Gantung Raket

Akhrom mengaku sudah menelusuri jejaring pemberitaan di Indonesia. Hasilnya, tak ada satu pun berita yang menyebutkan utang BUMN sebesar nominal yang disebutkan Adian. Saat merujuk ke data dari Kementerian BUMN, total utang semua perusahaan pelat merah mencapai Rp 1.600 triliun atau setara dengan 98 miliar dolar AS. Jumlah tersebut mengalami kenaikan 15 persen dari tahun sebelumnya. Data di Bank Indonesia (BI) malah lebih kecil. Pada Maret 2020 disebutkan, utang BUMN sebesar 55,4 miliar dolar AS.

Selain kurang validnya data tentang utang BUMN, Akhrom juga menyikapi tulisan Adian tentang membandingkan utang BUMN dengan sebuah negara. Menurutnya, besarnya utang luar negeri sebuah negara diukur dengan rasio pada PDB negara tersebut. Rasio itu dapat dibandingkan dengan negara lainnya. 

Baca juga : Adian Diistimewakan Jokowi

Seperti, pada akhir tahun 2019 rasio utang luar negeri Indonesia sebesar 29,8 persen dari produk domestik bruto (PDB). “Ini relatif cukup aman. Bila diperbandingkan dengan negara lainnya, rasio utang Filipina mencapai 38,9 persen dari PDB, Malaysia sebesar 55,6 persen dari PDB, dan Singapura sebesar 113,6 persen dari PDB,” paparnya. [TIF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.