Dark/Light Mode

Logo Garuda Diganti Lobster

Prabowo Cs Masih Sabar

Rabu, 8 Juli 2020 06:24 WIB
Ilustrasi Logo Partai Gerindra yang sedang ramai dibahas di media sosial. (Foto: Istimewa)
Ilustrasi Logo Partai Gerindra yang sedang ramai dibahas di media sosial. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Dihubungi terpisah, Wasekjen DPP Partai Gerindra Andre Rosiade juga “selow” menanggapi hal ini. Dia menduga, netizen yang mengunggah pelesetan logo partainya itu, hanya korban. Bukan pelaku sesungguhnya. “Ini kan orang, menurut saya, termakan isu ya,” jawab Andre kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Anggota DPR ini lantas menjelaskan soal kebijakan Edhy Prabowo yang membuka keran ekspor untuk benih lobster. Dengan kebijakan ini, Edhy lantas mencabut Peraturan Menteri (Permen) Nomor 56/Permen-KP/2016 lalu menggantinya dengan Permen baru, Nomor 12/Permen-KP/2020.

“Itu tujuan Permen KP. Tapi mung kin, banyak yang tidak paham. Mendapatkan disinformasi, sehingga ada yang mengkritik kami. Itu biasa saja. Kita terbuka saja terhadap kritik,” lanjut nya. Dia meyakinkan, kebijakan yang dilakukan oleh Menteri Edhy itu murni untuk kepentingan bangsa. “Daripada dilarang, yang ada penyeludupan besar-besaran. Nelayan semakin sulit,” sebutnya.

Baca juga : Pakar Sebut Risiko Lobster Akan Punah Sangat Kecil

Dia kemudian membandingkan Permen era Menteri Susi Pudjiastuti dan Permen KP era Edhy soal lobster. Dia menduga, Permen era Susi yang melarang penangkapan dan ekspor benih lobster, tanpa melewati kajian ilmiah.

Ditanya apakah akan memproses pembuat dan masalah logo Gerindra menjadi kepala lobster, Andre memastikan tidak. “Saya belum tahu. Enggak... Enggak. Biasa itu. Kritik saja. Biasa, kita terbuka menerima kritik,” tegas Andre.

Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio menganalisa soal elektabilitas Gerindra pasca Menteri Edhy mengeluarkan kebijakan ini.

Baca juga : Pulang Dari Rusia, Jenderal Prabowo Sudah Di-Swab Lho

“Kalau menurut saya sih, kebijakan Menteri Edhy nggak berpengaruh banyak sih terhadap elektabilitas Gerindra. Justru, Gerindra berkoalisi dengan pemerintah itu akan berpengaruh terhadap elektabilitas Gerindra,” tukas pendiri Lembaga Survey KedaiKOPI itu, kemarin.

Hendri mengaku, lembaganya belum merilis survei teranyar terkait elektabilitas parpol. “Tapi, saya enggak yakin ada pengaruh besar dari kebijakan Menteri Edhy terhadap elektabilitas Gerindra saat ini,” lanjutnya.

Paling-paling, jelas Hensat-sapaan akrabnya, implikasi kebijakan Menteri Edhy bisa langsung dilihat dari gela gat Jokowi. “Nah itu gampang melihatnya. Kalau Mas Edhy gak di-reshuffle, berarti ya Jokowi biasa-biasa aja terhadap kebijakan lobster itu,” pungkasnya.

Baca juga : MotoGP, Masa Depan Dovi Masih Suram

Di Twitter, meme ini ramai jadi per bincangan. Ada yang colek-colek Prabowo juga. “@prabowo mana suaramu..?? Jgn menunggu logo Gerindra mu diganti cacing kremi!!” cuit akun @satusent. “Tega ga tega sih liatnya, habis sudah salah ngeyel sih. Rakyat kan jadi marah,” timpal akun @regina_roring2.

“Pas sekali logo barunya wkwk,” sambung akun @Rosa Rosaniasari. “Bisa jadi dengan logo baru ini pak @prabowo dan @Gerindra bisa menang di pemilu 2024,” canda akun @SitiMar098. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.