Dark/Light Mode

Selalu Terakhir Dukung Pemerintah

Urusan PAN Gabung Kabinet Ada di Tangan Zulkifli Hasan

Jumat, 17 Juli 2020 06:55 WIB
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Foto: Istimewa)
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - PAN diprediksi mendapatkan posisi di kabinet jika Presiden Jokowi memutuskan reshuffle. Sejarah mencatat, meski tidak masuk koalisi, PAN menaruh kadernya sebagai menteri.

Kader PAN itu adalah Asman Abnur yang menjadi Menteri Pendayagunaan Aparatur Nega ra dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) 27 Juli 2016 hing ga 14 Agustus 2018. Asman ke mudian memilih mundur menjelang Pilpres 2019. Pasalnya, PAN mendukung Prabowo-Sandiaga. 

Apakah PAN bakal dapat jatah lagi jika Jokowi melakukan reshuffle Kabinet Indonesia Maju? Sekjen PAN Eddy Soeparno menyebut internal partainya hingga saat ini belum melakukan pembahasan soal itu karena masih sibuk mengurusi Covid-19. “PAN saat ini betul-betul full fokus untuk penanganan Covid-19 di seluruh Indonesia,” ujar Eddy kepada Rakyat Merdeka, kemarin. 

Baca juga : PTPN Mampu Nggak Balikin Dana Talangan Rp 4 Triliun

Menurut dia, membantu masyarakat di saat pandemi merupakan arahan langsung dari Ketum PAN Zulkifli Hasan alias Zulhas. “Ketum memberikan arahan bahwa seluruh kader PAN fokus untuk datang dan dekat dengan masyarakat, menangani problem masyarakat yang terkena dampak Covid-19,” ucapnya. 

Apakah pemerintah sudah berkomunikasi dengan PAN, Eddy menyebut itu domain Zulhas sebagai Ketum PAN. “Nah terkait ini, segala sesuatu pembicaraan yang pernah dilakukan dan kelak dilakukan pemerintah tentu mandat kewenangannya ada di Ketum. Sehingga yang memiliki domain untuk membahas ini secara lebih mendetail itu adalah ketum,” terangnya. 

Sekali pun begitu, dia menyebut ada atau tidaknya reshuffle itu merupakan hak preogratif Presiden Jokowi. Kalau pun ada pengamat yang menganalisa siapa calon menteri atau siapa yang digeser, menurutnya, belum tentu analisa tersebut bisa dipertanggungjawabkan secara argumentatif. “Yang mengetahui adalah Presiden sendiri. Semua berpulang kepada Presiden yang memiliki kedaulatan. Menentukan berhak bergabung di pemerintahannya, dan siapa saja yang dianggap pantas patut mendukungnya sebagai pembantu presiden di kabinet,” tutupnya. 

Baca juga : KAI Yakin Bisa Lunasi Dana Talangan Di 2027

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komaruddin menganalisa potensi parpol di luar pemerintah sebagai menteri Jokowi. Baginya, PAN memiliki potensi terbesar untuk bergabung di dalam pemerintahan. 

“Secara historis PAN itu pernah ada di koalisi Jokowi. Pada Pilpres 2014, PAN yang awalnya ada di koalisi KMP bersama Prabowo-Hatta yang kalah oleh Jokowi-JK. Di tengah jalan masuk koalisi Jokowi-JK dan menempatkan kadernya jadi menteri di kabinet Jokowi-JK,” ujar Ujang, kepada wartawan. 

Diketahui, PAN pernah memiliki sejarah pada periode Peme rintahan Jokowi-JK saat Asman Abnur menjabat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) pada periode lalu. “Jadi, jika dilihat dari sejarah dan dari dinamika politik yang berkembang hingga saat ini, kemungkinan PAN bergabung dengan koalisi Jokowi-Ma’ruf itu sangat besar,” jelasnya. 

Baca juga : Kemenperin Dukung Percepatan Pengembangan Kawasan Industri Batang

Selain itu, Ujang melihat hampir semua partai ingin menempatkan kadernya menjadi menteri. Termasuk PAN yang menurutnya tak menolak jika ditawari posisi menteri. “Bisa Zulkifli Hasan, Bisa juga yang lain. Soal nama itu wewenang pengurus PAN,” pungkasnya. [BSH]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.