Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Doa: Kalau Kami Tak Menang, Khawatir Tak Ada Yang Menyembahmu

Neno Dinasehati JK, Kiai Maruf & NU

Minggu, 24 Februari 2019 10:28 WIB
Neno Warisman saat menghadiri acara Munajat 212 di kawasan Monas, Jakarta, Kamis (21/2) malam. (Foto: Kumparan)
Neno Warisman saat menghadiri acara Munajat 212 di kawasan Monas, Jakarta, Kamis (21/2) malam. (Foto: Kumparan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Doa Neno Warisman di acara Munajat 212, Kamis (21/2) malam, menuai polemik. Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla, KH Ma’ruf Amin, dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memberikan nasehat kepada mantan artis yang sekarang jadi ustadzah itu.

Doa Neno itu panjang. Dibikin dalam bentuk puisi. Dibacakan dengan gaya khasnya Neno. Dramatik. Atraktif. “Dan jangan, jangan kau tinggalkan kami dan menangkan kami, karena jika engkau tidak menangkan, kami khawatir ya Allah, kami khawatir ya Allah tak ada lagi yang menyembahmu.” Itulah penggalan doa Neno yang menuai polemik itu.

Baca juga : Cak Imin Dinasehati Hasto

Seharian kemarin, Neno trending topic di dunia maya. Potongan video saat dia membacakan doa itu hilir mudik di linimasa. Doa Neno itu mirip penggalan doa Nabi Muhammad, sesaat sebelum perang Badar. Di jagat Twitter, penggalan video itu disebar dengan interpretasi bahwa doa Neno adalah ancaman terhadap Allah. Neno dituding telah mengancam dan mengultimatum demi kepentingan politik. Tagar #NenoMengancamAllah pun berkeliaran di Twitter.

Di dunia maya sejumlah tokoh terutama dari kubu Jokowi, ramai-ramai nasehati Neno. Wapres Jusuf Kalla menilai, puisi Neno keliru. Puisi itu mengandung unsur kampanye. Karena itu, tidak pas disampaikan di acara Munajat 212. JK menyampaikan hal itu saat menghadiri Forum Silaturahmi Gawagis Nusantara di Hotel Wyndham, Surabaya, Sabtu (23/2).

Baca juga : Politisi PKB: Kebohongan Kubu Prabowo Stadium 4

KH Ma’ruf Amin geleng-geleng kepala mengomentari puisi Neno. Cawapres nomor urut 01 ini menyayangkan narasi yang dibangun Neno, seakan pilpres adalah perang Badar. “Pilpres kok jadi kayak perang Badar. Perang Badar itu kan perang habis-habisan, mati-matian. Hidup mati. Kita kan memilih pemimpin mana yang kita sukai,” kata Ma’ruf usai mengisi acara istighosah di Mall Palem Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu (23/2).

Tak sampai di situ, Ma’ruf juga bicara begini. “Masa Pak Jokowi dengan saya dianggap orang kafir? Itu sudah tidak tepat,” ujar Ma’ruf.

Baca juga : PPP Kritik Doa Neno Warisman Di Acara Munajat 212

Ma’ruf menilai Neno salah menempatkan doa Nabi Muhammad dalam puisinya. Sebab, Indonesia saat ini tak dalam kondisi Perang Badar. Hanya menggelar pilpres. Ma’ruf pun mengajak pemilu kali ini tak dijadikan sebagai ajang provokasi dan permusuhan dalam masyarakat. 
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.