Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Soal Manuver PSI

Giring Diduga Bidik Pilkada DKI

Senin, 31 Agustus 2020 06:58 WIB
Baliho pencapresan Giring Ganesha yang terpampang di jalan (Foto: Dwi Pambudo/RM)
Baliho pencapresan Giring Ganesha yang terpampang di jalan (Foto: Dwi Pambudo/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Manuver politik Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang ujug-ujug memunculkan Giring Ganesha sebagai Calon Presiden 2024 mengagetkan banyak pihak. Yang menjadi pertanyaan, apakah Giring serius nyapres atau ada kepentingan politik lain seperti Pilkada DKI Jakarta

Direktur Eksekutif Lembaga Survei Median Rico Marbun mengakui langkah politik Giring memang kepagian untuk running di Pilpres 2024. Karena itu, Rico curiga ada tujuan jangka pendek yang ingin ditarget oleh PSI dan Giring. “Bisa jadi target awal atau jangka pendeknya menargetkan Pilkada DKI Jakarta 2022 dulu, lalu ke pilpres,” ungkap Rico kepada Rakyat Merdeka, kemarin. 

Baca juga : Pilkada Kota Solo Tak Imbang

Untuk bertarung di Pilkada DKI Jakarta, peluang PSI dan Giring cukup besar. Saat ini, PSI sudah mengantongi delapan kursi DPRD DKI Jakarta. Hanya membutuhkan 14 kursi tambahan. Dalam aturan yang ada calon kepala daerah harus memenuhi 20 persen suara pileg atau minimal didukung 22 kursi di DPRD DKI Jakarta. 

“Kalau Giring tarung di DKI dan berhasil menjadi kandidat, itu luar biasa. Apalagi suara PSI di DKI cukup besar. Kalaupun dia kalah pasti mengangkat nama PSI. Di DKI pertarungan para gajah, kalaupun kalah tetap gajah. Dan bukan mustahil dia akan maju di DKI. Bukan hanya Giring tapi calon lain seperti Risma, Sandi,” katanya. 

Baca juga : DPR Sentil Pemerintah Tak Peka Terhadap Krisis

Menurut Rico, Giring cukup dikenal dan mempunyai elektabilitas yang cukup jika bertarung di Jakarta. Bukti kalau Giring popular, ketika di pileg lalu mendapatkan suara 47.069 suara dengan rincian Kota Bandung 40.125 suara dan Kota Cimahi 6.944 suara. 

“Kalau dilihat dari popularitasnya cukup baik, di dapilnya Giring ini memperoleh suara yang cukup banyak. Tapi karena partainya tidak lolos jadi tidak bisa ke Senayan. Artinya tidak boleh dianggap enteng juga. Intinya, dia laku dijual. Tinggal gaungnya mau digaungkan secara nasional atau tidak,” jelasnya. 

Baca juga : Perjalanan Luar Daerah Picu Peningkatan COVID-19 di Padang

Kendati begitu, bertarungnya Giring di Jakarta menunggu keputusan pengadilan. Sebab, berdasarkan UU Nomor 10 Tahun 2016 tentang perubahan kedua atas UU Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pilkada, di Pasal 201 disebutkan jadwal Pilkada DKI Jakarta akan berlangsung November 2024. Aturan tersebut menjelaskan, gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wali kota hasil Pemilihan di 2017 menjabat sampai dengan 2022. Untuk mengisi kekosongan jabatan yang berakhir masa jabatannya 2022, akan diangkat penjabat gubernur, bupati dan wali kota sampai dengan terpilihnya gubernur, bupati, wali kota melalui Pilkada 2024. [REN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.