Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Diungkap Hasto Di Acara Sekolah Cakada
PDIP Bukan Parpol Yang Suka Bajak Kader Lain
Selasa, 15 September 2020 06:07 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bukan partai yang suka membajak kader partai lain. Buktinya, Banteng bekerja sama dengan tujuh parpol di Pilkada Serentak 2020 untuk mengusung jagoannya.
Hal itu disampaikan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di acara Sekolah Cakada PDIP Gelombang III yang digelar secara virtual, kemarin.
“PDIP bukan partai yang suka membajak kader partai lain. Kami menghormati posisi politik dari peserta sekolah partai yang tidak berasal dari PDIP tapi didukung oleh PDIP,” ujar Hasto.
Diketahui, ada tujuh parpol yang bekerja sama dengan PDIP di Pilkada 2020. Golkar sebanyak 49 daerah, PKB 38 daerah, Gerindra 36 daerah, PAN 35 daerah, Demokrat 33 daerah, Nasdem 20 daerah dan Hanura 19 daerah.
Baca juga : Cakada Bandel Layak Ditegur
Menurutnya, calon kepala daerah (cakada) yang diusung PDIP akan didukung penuh seluruh elemen kepartaian. Sebanyak 212 cakada jagoan PDIP menghadiri secara virtual acara tersebut.
Rinciannya, 28 orang kader PDIP dan 184 merupakan non-kader. Kepada para cakada, Hasto memberikan wejangan bahwa jalan politik PDIP adalah membumikan Pancasila dengan semangat gotong-royong.
“Berbicara Pancasila, UndangUndang Dasar 1945 berbicara adil dan makmur, itu bisa dicapai melalui gotong royong bersama,” tegasnya.
Menurutnya, para cakada yang diusung oleh PDIP ketika terpilih bisa menjabarkan visi misi Jokowi-Ma’ruf Amin. Ini bagian dari nilai gotong-royong tersebut.
Baca juga : Idenya Menarik, Semoga Saja Pengawasannya Tepat Sasaran
“Berbicara Undang-Undang Dasar 1945, bagaimana masyarakat adil dan makmur, berbicara bagaimana menjabarkan kebijakan Pak Jokowi-Ma’ruf Amin, kita bersama, karena itu presiden dan wakil presiden kita,” terangnya.
Pun tentang beragam penolakan Pilkada Serentak 2020 karena Covid-19. Ditegaskan Hasto, PDIP dalam posisi tetap mendukung agar pesta demokrasi tetap digelar.
“Sikap PDIP adalah tetap tanggal 9 Desember, hanya saja seluruh ketentuan protokol pencegahan Covid-19 harus dijalankan. Kita juga tidak menutup mata terhadap berbagai risiko politik jika pilkada ini ditunda dan nantinya akan menciptakan ketidakpastian yang baru,” ujarnya.
Hasto pun meminta seluruh cakada PDIP memberikan teladan. Seperti jumlah kampanye dibatasi dan sebagainya. Serta ada opsi kampanye door to door, kampanye virtual serta penggunaan handphone sebagai alat mensosialisasikan calon.
Baca juga : Didukung 4 Parpol, BHS-Taufiqulbar Siap Daftar Ke KPU
“PDIP melihat berbagai faktor, maka pilkada tetap berjalan karena negara lain juga berhasil. Korea Selatan, Sri Lanka berhasil melakukan itu. Jadi maksud saya, kita patuhi protokol pencegahan Covid dan ini menjadi ujian bagi kita terhadap kemampuan disiplin total,” pungkasnya. [BSH]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya