Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kenalkan Partai Ummat

Amien 2020 Tak Segagah Dan Sesakti Amien 1998

Jumat, 2 Oktober 2020 05:02 WIB
Amien Rais saat mengumumkan Partai Ummat (kiri) dan Amien Rais saat memimpin reformasi 1998 (Foto: Istmewa)
Amien Rais saat mengumumkan Partai Ummat (kiri) dan Amien Rais saat memimpin reformasi 1998 (Foto: Istmewa)

 Sebelumnya 
Video Amien ini langsung geger. Direspons dengan cepat oleh para politisi, baik di dunia maya maupun dunia nyata. Ada yang ucapin selamat. Ada yang merasa tak tersaingi. Ada yang ngaku pengen gabung.

Respons PAN sangat ditunggu terkait kehadiran Partai Ummat ini. Tapi, Juru Bicara PAN, Viva Yoga Mauladi terlihat santai dengan kemunculan partai baru Amien ini. Dia yakin, Partai Ummat tidak akan menggerogoti PAN. Sebab, ideologi politiknya berbeda.

Baca juga : PAN Pede Nggak Ada Bedol Desa

"PAN berideologi Nasionalis-Religius, Partai Ummat itu partai Islam. Perbedaan ideologi politik tentu akan membawa konsekuensi berbeda dalam basis sosial di masyarakat," ujar Yoga, ketika dikonfirmasi Rakyat Merdeka, tadi malam.

Ia juga yakin, kehadiran Partai Ummat tidak akan menggoyahkan kader dan pengurus PAN. Sampai saat ini, klaim Viva, belum ada satu pun anggota legislatif baik di DPR, DPRD Provinsi maupun Kabupaten/Kota, hingga kader di lembaga eksekutif yang menyatakan keluar dari PAN untuk bergabung di Partai Ummat.
 
"Kader dan pengurus PAN memiliki rasionalitas politik dan berakal sehat. Mereka akan tetap istiqomah dan cinta PAN. Jika ada anggota yang keluar dari PAN dan ikut Partai Ummat, itu hanya sebagian kecil saja. Non signifikan. Tidak bedol desa," imbuhnya.
 
Pakar komunikasi politik Lely Arrianie menilai, gairah pembentukan Partai Ummat ini tidak segreget ketika Amien mendirikan PAN. Lely merasa tak ada aura perubahan dalam Partai Ummat. 

Baca juga : Wamenag Jelaskan Kontribusi Santri pada Bangsa

"Beda jauh, dulu harapan publik terpaut ke dia (Amien). Gairah pembentukan parpol itu beda ketika waktu reformasi. Tidak terlalu greget gitu," kata Lely, dalam obrolan dengan Rakyat Merdeka, tadi malam.

Lely, yang pernah sebulan menjabat sebagai Ketua Departemen Pemberdayaan Perempuan DPP PAN periode pertama, sangat merasakan bagaimana besarnya harapan publik kepada PAN untuk melakukan perubahan, setelah era Orde Baru tumbang. Sementara sekarang, publik dapat menarik kesimpulan bahwa pembentukan partai baru hanya bagian dari pelampiasan kekecewaan politik. "Inilah fenomena kepartaian di Indonesia. Kecewa, lalu keluar dan bikin partai baru," pungkasnya. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.