Dark/Light Mode

Bikin Partai Baru

Amien Dikecilkan Zulhas Cs

Sabtu, 12 September 2020 06:42 WIB
Amien Rais. (Foto: ist)
Amien Rais. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - PAN yang kini dipimpin Zulkifli Ha­san untuk periode keduanya, berusaha tidak panik melihat “dewanya” PAN, Amien Rais akan mendirikan partai baru. Zulkifli Cs yakin, partai baru Amien tak akan menggerogoti PAN. Zulkifli Cs juga terang­-terangan berani “mengecilkan” partai baru Amien itu.

Amien sudah memastikan akan bikin partai baru. Namun, seperti apa partainya dan kapan bakal deklarasi, masih dirahasiakan. Yang pasti, lewat rekaman video di akun Instagram @amienraisofficial, eks Ketua MPR itu menegaskan, dirinya tidak lagi berada di PAN.

Apa tanggapan PAN? Juru Bicara PAN, Viva Yoga Mauladi menghor­mati, kalau Amien memang ingin membentuk parpol baru. Setiap warga negara bebas merdeka un­tuk berserikat, berkumpul, mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan, sebagaimana termaktub di Pasal 28 UUD 1945.

“Jika Pak Amien benar ingin mendirikan parpol baru, maka itu adalah hak politik beliau,” kata Viva di Jakarta, kemarin.

Namun, Viva mengingatkan, kalau membangun partai politik baru itu bukan perkara mudah. Tak sekadar hanya keinginan politik saja. “Dalam kondisi saat ini, upaya untuk membangun party identity membutuhkan perjuangan dan sumber daya partai yang besar,” kata Viva.

Baca juga : Amien Seperti Bikin Sinetron

Apalagi, kalau kelak partai yang dibikin Amien benar bernama PAN Reformasi. Kata dia, sulit bagi PAN Reformasi untuk mengharapkan dapat limpahan electoral dari PAN yang ada saat ini.

“Menurut saya, kalau pun ada efek elektoral, getarannya sangat kecil alias non-signifikan,”­ujarnya.­

Viva membandingkan dengan kasus berdirinya Gerindra, NasDem, dan Hanura. Meski para pendirinya jebolan Golkar, tambah Viva, mereka tak berharap akan mengeruk efek elektoral dari partai berlambang Beringin itu.

“Mereka percaya diri atas partai politik baru yang didirikan itu,” ucap mantan Wakil Ketua Komisi IV DPR itu.

Selain itu, Viva menjelaskan, tidak mudah membentuk parpol baru di tengah gempuran politik kontemporer. Apalagi terdapat aturan parliamentary threshold yang setiap pemilu angkanya semakin naik, sesuai ketentuan Undang-Undang Pemilu yang direvisi berkala. Hal ini, ujar Viva, menjadi pertimbangan besar bagi kader PAN untuk loncat ke PAN Reformasi. 

Baca juga : Diperiksa KPK, Wali Kota Bandung Akui Kenal Dadang Suganda

“Parpol baru itu harus berjuang membangun infrastruktur partai, menyiapkan pengurus dan kader militan. Kalaupun ada yang gabung, kemungkinan hanya kecil,” sebutnya.

Kepala Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Firman Noor mengatakan, pendirian parpol baru diperlukan banyak faktor. Seperti SDM yang mumpuni, partai yang bisa meyakinkan masyarakat dengan kerja nyata, dan pendanaan yang besar. “Banyak sekali yang perlu dipenuhi, bukan hanya sosok ­satu ­figur,” jelas­ Firman­­ kepada­ Rakyat Merdeka, kemarin.

Firman menambahkan, pengaruh dari tokoh-tokoh di belakang Amien masih jauh dibanding Tokoh Reformasi itu. Sehingga tidak terlalu ideal bagi partai baru untuk unjuk gigi tanpa diiringi kerja keras.

“Nggak hanya partai Pak Amien, Perindo dan PSI juga, mengalami kepahitan itu. Kalau toh lahir partai ini, saya kira banyak sekali yang perlu dibenahi,” paparnya.

Apakah Muhammadiyah bakal dukung? Firman menilai, pengaruh Amien di Muhammadiyah hanya berlaku di awal-awal PAN berdiri. Faktanya, saat itu banyak pengurus PAN di daerah adalah pengurus Muhammadiyah. Namun, perlahan tapi pasti, PAN bisa mengembangkan diri sehingga banyak kalangan lain yang bergabung.

Baca juga : Usai Panen Padi, Bupati Kebumen Pastikan Surplus Beras

“Secara organisatoris, Muhammadiyah tidak akan jadi parpol dan tidak akan jadi bagian resmi dari parpol manapun. Kalaupun ada yang membantu Pak Amien, tidak bisa dikatakan suara Muhammadiyah keseluruhan,” cetusnya.

Loyalis Amien, Putra Jaya Husin menilai pernyataan Viva membuktikan kepanikan. Pasalnya, hingga kini partai Amien belum resmi terbentuk. Dia meminta Viva berpikir rasional dengan cara mensurvei elektabilitas PAN setelah partai Amien terbentuk. “Partainya belum deklarasi apa yang mau dikecilkan. Ini menurut saya langkah yang sangat reaktif. Ini peluru hampa,” balasnya.

Selain itu, dia mengklaim Viva dan Zulhas itu orang baru yang tidak punya sejarah dalam pendirian PAN. Ini sekaligus menjawab keraguan banyak pihak bahwa partai Amien tidak akan berkembang lantaran tidak punya pendanaan dan SDM berkualitas.

“Dulu PAN dibuat kami belum punya pengalaman. Tapi sekarang kami bikin partai baru punya pengalaman 22 tahun. Mengelola partai dan sudah pernah deklarasi partai,” tegasnya. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.