Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Wapres Jusuf Kalla (JK) membuktikan janjinya, membantu pemenangan Jokowi di Indonesia Timur. JK juga membuktikan dirinya sebagai ‘dongkrak sakti’ yang akan membuat Jokowi menang lagi.
Setelah hampir sepekan berkampanye di wilayah Barat, Minggu (31/3), Jokowi memulai kampanye di Indonesia Timur. Capres nomor urut 01 ini mengawali kampanyenya di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Bukan tanpa alasan. Di kota berjuluk Anging Mamirri inilah, JK berasal. Jokowi sepertinya ingin mengetahui realisasi janji JK mempertahankan dominasinya di Indonesia Timur.
Melihat super meriahnya kampanye di Makassar, Jokowi sudah sepantasnya puas dan mengakui kehebatan JK. Puluhan ribu orang memadati lokasi kampanye. Bendera-bendera bertebaran di mana-mana. Acaranya meriah.
Dalam pidatonya, JK mengajak warga memilih Jokowi. JK mengatakan, masyarakat Sulawesi Selatan harus memilih pemimpin yang demokratis, dan mampu membuat pemerintahan stabil. "Kalau masyarakat Sulawesi Selatan ingin maju, maka pemerintah harus baik. Pemimpin harus jujur, harus merakyat, harus demokratis. Semua itu ada di Pak Jokowi," kata JK.
Baca juga : Buruh Di Medan Ikrar Kesetiaan Ke Jokowi
Bekas Ketua Umum Golkar itu kemudian menceritakan debat pilpres keempat yang dihelat Sabtu (30/3) malam. Kata dia, Indonesia butuh yang tenang, demokratis, mengerti rakyatnya, dan punya pikiran terbuka untuk membangun Indonesia. "Di acara debat Sabtu (30/3) malam, Anda lihat di TV. Ada yang tenang. Ada yang marah-marah. Pasti bukan Pak Jokowi. Pak Jokowi orangnya demokratis, dan menerima pandangan semua pihak. Itulah syarat untuk negara maju," tutur JK yang langsung disambut teriakan "Jokowi" berulang kali.
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding mengapresiasi JK. Kata dia, kampanye ini akan menjadi penyemangat dan penguat dukungan masyarakat, relawan, simpatisan, dan partai pendukung Jokowi di Sulsel.
Menurutnya, Sulsel adalah daerah lumbung suara terbesar di Indonesia Timur dengan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) mencapai 6,1 juta jiwa. Pada Pemilu 2014, Jokowi dan Jusuf Kalla menyapu bersih kemenangan di kawasan ini, kecuali di Kabupaten Janeponto. Berbekal raihan suara 2014, dan melihat antusias warga menyambut Jokowi, Karding menargetkan kemenangan 80.
Dari Jakarta, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengapresiasi JK. Dia menilai, kampanye bersama Jokowi dan JK akan memberikan dampak signifikan pada peningkatan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf. Partai berlogo banteng itu optimis, kampanye bersama akan memperkuat suara 01. "PDI Perjuangan mengucapkan terima kasih ke Pak JK. Beliau sosok negarawan kaya pengalaman. Dengan kampanye bersama antara Pak Jokowi dan Pak JK, maka kuatlah persatuan dan persahabatan pemimpin negeri," tutur Hasto.
Baca juga : TKN Andalkan Kartu Sakti Jokowi
TKN juga mengungkapkan, kampanye di Makassar ini membuktikan manuver keponakan JK, Erwin Aksa yang menyeberang ke kubu 02 tidak berdampak signifikan.
Wakil Ketua TKN, Ace Hasan Sadziliy mengatakan Golkar tetap solid di barisan 01. Dia pun menyakini kader lain tidak akan mengikuti langkah Erwin yang menyeberang ke kubu 02.
Seperti diketahui, Erwin blak-blakan menyatakan diri mendukung Prabowo-Sandi. Bentuk dukungan Erwin diperlihatkan dengan kehadirannya di barisan pendukung kubu 02, saat Debat Cawapres 17 Maret 2019. Erwin menyebut alasannya mendukung kubu 02, karena bersahabat karib dengan Sandiaga Uno.
Terkait hal ini, Pengamat politik Universitas Hasanuddin, Makassar, Dr Aswar Hasan menilai, JK adalah salah satu putra terbaik Sulsel. Kata dia, tak banyak tokoh dari Sulsel yang bisa menasional. Karena itu, wajar jika pengaruhnya di Sulsel masih besar. Dia juga menilai JK sebagai figur yang matang dalam berpolitik, serta hangat dalam berkawan, dan menjaga perkawanan. Sesuatu yang biasanya hilang, saat seseorang terjun ke dunia politik. "Jadi wajar kalau masih diandalkan oleh Jokowi sekarang," kata Azwar, Minggu (31/3). [BCG]
Baca juga : Traveling Dongkrak Transaksi Nontunai
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya