Dark/Light Mode

Tiga Kartu Sakti Dongkrak Jokowi

Selasa, 26 Februari 2019 08:39 WIB
Capres 01 Jokowi (Foto: IG @jokowi)
Capres 01 Jokowi (Foto: IG @jokowi)

RM.id  Rakyat Merdeka - Gerakan Jokowi bikin Prabowo keteteran. Jelang pencoblosan Pilpres 17 April nanti, Jokowi akan menerbitkan 3 kartu sakti: Kartu Sembako, Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Pra-Kerja jika terpilih kembali. Ketiga kartu sakti ini diprediksi akan mendongkrak Jokowi, terus menjauhi Prabowo.

Janji 3 kartu itu, disampaikan Jokowi dalam pidato kebangsaannya di acara "Konvensi Rakyat: Optimis Indonesia Maju", di Sentul International Convention Centre, Jawa Barat, Minggu (24/2). Menurut Jokowi, kartu ini merupakan lanjutan dari Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan Kartu Indonesia Pintar (KIP).

Juru Bicara TKN Jokowi-Ma’ruf, Ace Hasan Syadzily menyebut, ketiga kartu ini menunjukkan kebijakan Jokowi yang fokus pada pengembangan SDM. Ace mengatakan, Jokowi ingin mewujudkan SDM Indonesia yang unggul. 

Baca juga : Patung Disangka Mayat, Polisi Dobrak Galeri

Ace merinci fungsi ketiga kartu itu. Kartu Sembako untuk masyarakat berpenghasilan rendah agar dapat memenuhi kebutuhan dasarnya tanpa dibebani tingginya harga sembako. Kartu KIP (Kartu Indonesia Pintar) Kuliah, merupakan kelanjutan KIP yang telah dilaksanakan untuk pelajar hingga jenjang SMA. KIP Kuliah ini akan menambahkan pemberian bantuan agar mereka dapat melanjutkan pendidikan ke bangku kuliah.

Selanjutnya, Kartu Pra-kerja yang merupakan bagian program untuk memastikan pelatihan dan pembinaan masyarakat yang belum memiliki keterampilan di dunia kerja. Nantinya, mereka akan dilatih melalui 3.000 Balai Latihan Kerja (BLK) yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kubu Prabowo langsung menghujani program itu dengan kritik. Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Mardani Ali Sera, menyebut program itu sebagai bentuk kepanikan Jokowi.

Baca juga : Tabloid Seksi Sarpakenoko

Politisi PKS ini beranggapan, target pertumbuhan ekonomi saat ini tidak sesuai dengan target 7 persen yang telah ditetapkan sebelumnya. Lapangan pekerjaan pun belum mencukupi. Mardani menyamakan program kartu sakti itu dengan mekanisme obat pereda nyeri.

Serangan juga datang dari Ketua DPP Partai Gerindra Habiburokhman. Dia memandang rakyat sudah cerdas. “Mereka nggak akan mudah lagi percaya sama janji-janji,” kata Habiburokhman. Seperti halnya Habiburokhman, Ekonom Rizal Ramli juga berbicara miring. Dia menyebut ‘kartu sakti’ Jokowi merupakan cara-cara receh. 

Terkait hal ini, Pengamat Politik Universitas Parahiyangan Bandung, Prof. Asep Warlan Yusuf berpendapat cara Jokowi menggunakan gaya lama dengan kartu ini , akan cukup efektif mendongkrak elektabtilitas. Asep meyakini, banyak masyarakat yang merasakan manfaat dan kemudahannya. “Ada manfaat dan mudah, itu kata kuncinya. Itu bisa dilihat dari kartu-kartu sebelumnya,” ujar Asep kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : FAMMI Deklarasi Dukung Jokowi-Amin

Asep tidak terkejut Jokowi kembali mengeluarkan kartu-kartu saktinya. Pasalnya, program itu cukup berkenan bagi masyarakat. “Kartu-kartu ini menjadi pilihan menarik dan populis dibandingkan 02 yang belum tahu realitasnya,” pungkasnya.

Pengamat Politik Universitas Padjajaran Muradi juga menilai, janji tiga kartu yang disampaikan Jokowi merupakan langkah cerdas mengambil hati calon pemilih.

Setali tiga uang, Pengamat Politik UIN Jakarta Adi Prayitno menilai, janji tiga kartu Jokowi bisa memikat pemilih di Pilpres 2019. Apalagi, sejumlah kartu sudah berjalan dan dirasakan manfaatnya. [BSH]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.