Dark/Light Mode

Diluncurkan Di Cape Canaveral

Satelit Nusantara Satu Bisa Dongkrak Ekonomi Daerah

Rabu, 13 Februari 2019 09:43 WIB
Satelit Nusantara. Dok : PSN
Satelit Nusantara. Dok : PSN

RM.id  Rakyat Merdeka - Satelit broadband pertama  di Indonesia, Satelit Nusantara  Satu bakal diluncurkan pada  22 Februari 2019 waktu Jakarta. Asosiasi Satelit Indonesia  (ASSI) menilai, satelit ini bakal  menghapus kesenjangan internet  di tengah masyarakat.

Ketua Asosiasi Satelit Indonesia (ASSI) Hendra Gunawan  menjelaskan, satelit yang bakal diluncurkan oleh PT Pasifik Satelit  Nusantara (PSN) sangat dibutuhkan oleh masyarakat khususnya  wilayah Indonesia Timur.

“Tentu bisa menguntungkan  masyarakat di berbagai pelosok  daerah karena mudah mengakses teknologi informasi,”  kata dia dalam siaran pers,  Selasa (12/02/2019).

Dia juga meyakini, dengan  kualitas dan jangkauannya ke  seluruh wilayah Indonesia, Nusantara Satu dapat mengatasi  kesenjangan akses internet di  berbagai pelosok Indonesia. Hal ini juga membantu percepatan ekonomi di daerah.

Dengan  peran internet yang semakin besar  bagi perekonomian, satelit tersebut akan mampu memberikan  nilai lebih bagi aktivitas ekonomi  masyarakat.

“Meningkatnya akses internet, terutama di wilayah Timur,  akan berdampak positif bagi  terbukanya peluang-peluang  ekonomi baru. Apalagi wilayah  Indonesia Timur dikenal dengan potensi sumber daya alam  yang luar biasa,” tutur dia.

Baca juga : Dongkrak Industri Daerah Terpencil

Akses internet yang meluas  juga akan memperkuat birokrasi yang efisien, dan mendorong  transparansi penggunaan dana  di daerah. Apalagi, kini pemerintah pusat makin agresif menyalurkan dana pembangunan  ke wilayah perdesaan.

Direktur Utama PSN Adi Rahman Adiwoso mengungkapkan,  Satelit Nusantara Satu diproduksi  oleh sebuah perusahaan teknologi  asal Amerika Serikat, Space System Loral (SSL).

Rencananya akan diluncurkan  di Cape Canaveral, Amerika Serikat. Peluncuran menggunakan  roket peluncur Falcon-9 dari  perusahaan Space-X pada 22  Februari ini.

Nusantara Satu merupakan  satelit broadband pertama di Indonesia yang dibekali teknologi  High Throughput Satellite (HTS)  yang dapat memberikan layanan  internet kecepatan tinggi, dengan  kapasitas yang jauh lebih besar  dibandingkan dengan satelit konvensional di Tanah Air.

Nusantara  Satu memiliki kapasitas sampai  dengan 15 Gbps, atau sekitar 3  kali lipat kapasitas satelit konvensional Kebutuhan total satelit broadband saat ini sebesar 189 transponder. Namun baru 57 persen  di antaranya, atau 103 transponder yang mampu dilayani operator nasional.

Sisanya, yakni  86 transponder dilayani oleh  operator asing yang memiliki  slot orbit di atas wilayah Indonesia atau berjarak dekat dengan  Indonesia.

Baca juga : Rute Kuala Lumpur-Banyuwangi Kerek Ekonomi Daerah

Nusantara Satu juga dilengkapi dengan teknologi Next  Generation Electric Propulsion,  yang membuat satelit menjadi  cost effective dan efisien, karena  berat satelitnya, menjadi sangat  ringan dan tentunya menjadikan  biaya investasi lebih terjangkau. 

“Nusantara satu adalah salah  satu bagian dari strategi jangka  panjang PSN untuk mewujudkan hal itu,” ujar Adi menambahkan.

Adapun cakupan Satelit Nusantara Satu meliputi seluruh  wilayah Indonesia hingga Asia  Tenggara. Setelah meluncur,  satelit ini akan ditempatkan  pada slot orbit 146 derajat bujur timur, tepat di atas Papua.  Kemudian, satelit akan dikendalikan melalui Satellite Control Center di Jatiluhur, Jawa  Barat.

PSN juga menggandeng  PT Asuransi Jasa Indonesia  (Jasindo) untuk perlindungan  atas risiko peluncuran dan  operasional ketika satelit telah  mengorbit. 

//Target 25 Juta Orang

Melalui satelit Nusantara  Satu, PSN menargetkan 25  juta orang Indonesia mendapat akses untuk terkoneksi  ke internet. Target pengguna  internet ini diantaranya adalah  pelaku usaha menengah kecil  (UMKM), pengusaha cafe,  warung-warung yang makin  menjamur di daerah, lembaga  pendidikan, lembaga kesehatan masyarakat hingga Badan  Aksesibilitas Telekomunikasi  dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan  Informatika (Kominfo).

Baca juga : Pembasmian Teroris Papua: Sulit Atau Terlalu Banyak Mikir?

“Sampai akhir tahun ini kami  harapkan ada 10 ribu desa yang  sudah terkoneksi. Sampai saat  ini sudah sekitar tiga ribuan  dan dua puluh lima ribu desa  itu selesai sekitar tahun 2020-2021,” kata Adi.

Satelit Nusantara Satu memiliki kapasitas 38 transponder  C-Band dan Extended C-Band  serta 8 spotbeam Ku-Band  dengan total kapasitas bandwith mencapai 15 Gigabita per  second (Gbps).

Satelit ini juga  memiliki bobot pada saat peluncuran yaitu sebesar 4.735 Kg,  serta memiliki Spacecraft Power  (EOL) sebesar 9985 watt.

“Nusantara Satu kami harapkan dapat membuka akses  internet di 25 ribu desa di Indonesia. Ini akan sangat strategis  bagi percepatan ekonomi dan  pengelolaan pembangunan,  seperti halnya internet dan media sosial yang dapat membuka  ruang pemasaran yang lebih  luas bagi pelaku usaha mikro,  untuk mengembangkan bisnisnya di daerah dan juga sistem  pelaporan anggaran desa yang  kini harus dilakukan online,”  tukas dia. ■ JAR

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.