Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Rakyat Diminta Aktif Mengkritik
Pemerintah Jangan Tipis Kuping Juga Ya, Please!!!
Kamis, 18 Februari 2021 06:20 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Himbauan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada masyarakat agar aktif mengkritik pemerintah, direspons positif oleh partai non koalisi.
Kepala Badan Komunikasi Strategis Dewan Pimpinan Pusat (Bakomstra DPP) Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra menganalisa, pernyataan Presiden bisa saja diartikan, agar para pendukungnya introspeksi diri. Tak hanya membela, tapi kritik juga.
“Pak Jokowi sepertinya habis membaca penilaian The Economist Intelligence Unit mengenai kinerja demokrasi Indonesia yang terus menurun. Bahkan, terjelek selama 14 tahun terakhir,” ujar Herzaky kepada Rakyat Merdeka, Rabu (17/2).
Baca juga : DPR Minta Pemerintah Temukan Langkah Solutif Atasi KKB Di Papua
Dia mengutip pernyataan Presiden keenam Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), kritik itu ibarat obat. Jika dosisnya tepat, bisa menanggulangi masalah. Sementara pujian, itu seperti gula, kalau berlebihan, bisa menyebabkan penyakit diabetes.
Nah, bagaimana jika pernyataan ini diasumsikan menyasar kepada masyarakat, media, pegiat demokrasi, hingga partai politik non koalisi? Bagi Herzaky, sudah terlalu banyak kritik disampaikan.
“Malah, sekarang orang mulai khawatir mengeluarkan pendapat. UU ITE yang seharusnya digunakan untuk melindungi masyarakat dari penyalahgunaan transaksi elektronik, malah dijadikan alat untuk menggebuk mereka yang berbeda pendapat,” ujarnya.
Baca juga : Ini 5 Langkah Strategis Pemerintah Dan BI Jaga Inflasi
Karena itu, lanjut Herzaky, pernyataan Presiden Jokowi ini baiknya direnungi semua pihak, termasuk pemerintah. Jangan-jangan, bukan masyarakat yang tidak aktif mengkritik, tetapi pemerintah yang belum aktif mendengarkan.
“Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono selalu mengingatkan kepada kami. Introspeksi diri. Dengarkan pendapat, masukan, dan kritik orang lain. Jangan selalu merasa benar sendiri,” pungkasnya.
Sementara Juru Bicara Partai Rakyat Adil Makmur (PRIMA) Farhan Abdillah Dalimunthe menilai, ajakan Presiden itu kontras dengan realitas perjalanan demokrasi. Di akar rumput, justru banyak aktivis dibungkam karena mengkritik pemerintah. “Hari ini kita dibayang-bayangi kekhawatiran diciduk aparat karena menyampaikan aspirasi,” ujarnya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya