Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi ke Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk kerja, bukan mengumpulkan massa. Ketika masyarakat ramai berkumpul menyambutnya, itu bukan kehendak Jokowi.
Demikian disampaikan politikus Partai NasDem Irma Suryani Chaniago. Menurutnya, tidak ada unsur kesengajaan dalam kerumunan massa saat Jokowi tiba di Maumere, NTT.
“Kita tidak boleh berprasangka buruk pada rakyat yang ingin melihat secara langsung Presiden pilihannya," ujar Irma kepada wartawan, Kamis (25/2).
Baca juga : Resmikan Bendungan Napun Gete, Jokowi Ingin NTT Jadi Pendukung Ketahanan Pangan Nasional
Irma mengatakan, kerumunan massa di Maumere, berbeda dengan kerumunan massa acara pernikahan.
“Presiden ke NTT melaksanakan tugas negara. Kerumunan di NTT tidak disengaja dan tidak direncanakan," tegas Irma lagi.
Meski demikian, menurut eks anggota DPR ini, protokol Presiden dan protokol Pemerintah daerah sebaiknya menjadikan peristiwa ini sebagai pelajaran penting di era pendemi. Kerumunan yang berlebihan bisa membahayakan.
Baca juga : Vaksinasi Covid Tahap II Untuk Pekerja Publik Dimulai 17 Februari 2021
Namun, tidak tepat juga bila masalah ini sampai dilaporkan ke polisi. Menurut Irma, Jokowi sampai melambaikan tangan lewat jendela atas mobil karena tidak mau mengecewakan rakyat.
"Kunjungan Presiden adalah tugas resmi. Jika ada hal-hal di luar rencana, itu tanggung jawab protokoler," imbuhnya.
Irma mengatakan, ada tiga hal yang perlu dilakukan setelah kerumunan warga di Maumere. Pertama, Istana harus mengklarifikasi. Kedua, mengkaji ulang protap kunjungan presiden di era pendemi.
Baca juga : Longsor Ngetos-Nganjuk, 2 Ditemukan Meninggal, 16 Masih Hilang
Ketiga, Pemerintah perlu meningkatkan penanganan pandemi. "Vaksinasi di NTT harus diprioritaskan," pungkasnya. [REN]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya