Dark/Light Mode

BKPM Cari Investor Untuk Serap 15 Juta Pengangguran

Minggu, 7 Februari 2021 10:14 WIB
Direktur Pengembangan Promosi BKPM Ricky Kusmayadi (Gambar: YouTube)
Direktur Pengembangan Promosi BKPM Ricky Kusmayadi (Gambar: YouTube)

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan, tahun ini bakal lebih menantang dari tahun sebelumnya. Di tengah kondisi serba susah akibat pandemi Covid-19, BKPM harus meraup investasi sebagai solusi mengatasi lonjakan pengangguran.

Direktur Pengembangan Promosi BKPM Ricky Kusmayadi menyatakan, pandemi Covid-19 memberikan dampak sangat negatif. Tidak sedikit dunia usaha yang tak kuat bertahan. Akibatnya, jumlah pengangguran meningkat.

"Investasi dibutuhkan untuk kebutuhan lapangan kerja," ujar Ricky dalam acara "Iconomics Marketing Brands Award 2021 Millennials Choice: Apresiasi Brand Terbaik Pada Kategori Industri" secara virtual, dikutip Minggu (7/2).

Baca juga : Pemberian Insentif Tak Sebanding Dengan Pengorbanan Tenaga Kesehatan

Ricky melanjutkan, di Indonesia jumlah pengangguran eksisting sejak tahun 2019 kurang lebih berjumlah 7 juta jiwa. Ada tambahan angkatan kerja per tahun 3 juta jiwa dan tenaga kerja yang terdampak Covid-19 sekitar 5 juta jiwa. "Total kurang lebih sekitar 15 juta jiwa," ucapnya.

Di tengah kondisi pandemi, masyarakat pekerja yang belum memiliki pekerjaan jumlahnya mencapai 15 juta jiwa. Sebab itu fokus BKPM dalam mencari investor akan berorientasi pada investasi untuk padat karya. "BKPM berusaha untuk melakukan investasi di bidang padat karya agar menciptakan lapangan kerja yang luas," terangnya.

Menurutnya, lapangan kerja yang semakin banyak akan meningkatkan pendapatan masyarakat. Hal ini akan mendorong roda ekonomi, karena daya beli atau konsumsi masyarakat kembali bergerak.

Baca juga : KPK Setor Uang Denda Dan Pengganti Ke Kas Negara

BKPM sendiri ditargetkan pemerintah untuk mengincar investasi sebesar Rp 4.983,2 triliun dalam kurun waktu tahun 2020-2024. Sementara target realisasi investasi pada tahun ini adalah di atas Rp 900 triliun. "Ini bukan target yang mudah tapi kami tentu saja tetap harus optimis," tegas Ricky.

Founder & CEO Iconomics Bram S. Putro mengatakan, berbagai institusi telah mulai berekspansi kembali untuk mempersiapkan diri di tahun 2021 dan tahun-tahun berikutnya. Berbekal pengalaman tahun 2020 dan harapan untuk kembali ke tingkat bisnis paska pandemi pada akhir 2021, maka ancang-ancang pertumbuhan pun telah mulai ditanamkan.

Salah satunya adalah dengan brand building. Sebagai entitas bagian dari ekosistem bisnis di Indonesia, Iconomics memotivasi perusahaan untuk tetap memperhatikan ekuitas brand meski dalam situasi yang tidak mudah ini. Salah satunya, gelaran Iconomics Marketing Brands Award 2021 "Millennial’s Choice". "Kegiatan ini bertujuan memberikan apresiasi kepada perusahaan-perusahaan yang telah berhasil mempertahankan ekuitas brand di masa sulit ini,” kata Bram.

Baca juga : Platform Game MPL Tembus 63 Juta Pengguna

Sebelum pemberian apresiasi Iconomics Marketing Brands Award 2021 ini, Iconomics melakukan riset pada ruang lingkup merek produk di setiap kategori industri. Kriteria penilaiannya meliputi Awareness, Image, dan Engagement.

Riset yang dilakukan kepada lebih dari 10 ribu responden dilakukan secara online kepada responden milenial yang tersebar di 10 wilayah. Yakni Jabodetabek, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Palembang, Balikpapan, Makassar dan Bali.  ​​​[JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.