Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Gelar Konpers Di Hambalang, Demokrat Kubu Moeldoko Minta Maaf Ke Jokowi

Kamis, 25 Maret 2021 16:30 WIB
Jubir Partai Demokrat kubu Moeldoko, M Rahmad (Foto: Istimewa)
Jubir Partai Demokrat kubu Moeldoko, M Rahmad (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Partai Demokrat kubu Moeldoko meminta maaf ke Presiden Jokowi dan masyarakat seluruh Indonesia atas kegaduhan yang terjadi selama ini. Mereka merasa, kegaduhan yang telah berlangsung lebih sebulan ini seharusnya tidak terjadi. 

“Kami atas nama Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat Indonesia dan kepada pemerintahan Bapak Presiden Jokowi atas kegaduhan dan keresahan yang tidak  perlu terjadi,” ucap Jubir Partai Demokrat kubu Moeldoko, M Rahmad, dalam konferensi pers (konpers) di Bukit Hambalang, Bogor, Kamis (25/3).

Baca juga : Kubu AHY Dan Moeldoko Yakin Menkumham Objektif

Rahmad mengaku, pihaknya sengaja melakukan konpres di Hambangan untuk menunjukkan hal-hal yang diklaimnya sebagai fakta sejarah. Dia menuding, tujuh tahun ini, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memulai melakukan kudeta terhadap Anas Urbaningrum dari Hambalang.

“Di Bukit Hambalang inilah sejarah awal Pak SBY melakukan kudeta merangkak kepada Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum 7 tahun lalu. Setelah SBY gagal mengkudeta ketua umum melalui jalur politik, kemudian melakukan kudeta melalui jalur hukum,” tudingnya.

Baca juga : Pembangunan Desa Di Bandung Tertunda Karena Kursi Pemerintahan Kosong

Saat ini, lanjutnya, SBY dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), melalui orang-orangnya, membangun informasi menyesatkan dengan menuduh pemerintah Presiden Jokowi dan istana terlibat dalam masalah di Demokrat. “(Juga) menuduh Bapak Moeldoko membeli Partai Demokrat ini menyampaikan dalam keterangannya bahwa Partai Demokrat not for sale,” ucapnya.

Menurut loyalis Anas ini, SBY dan AHY juga telah memainkan playing victim. “Seakan menjadi pihak yang terdzolimi dan mencitrakan diri kepada masyarakat luas bahwa Demokrat dan demokrasi harus diselamatkan,” ucapnya. [YP]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.