Dark/Light Mode
RM.id Rakyat Merdeka - Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan yang biasanya cenderung kalem, tiba-tiba menyampaikan pidato politik yang bikin panas kuping banyak orang. Tembakannya menyasar ke mana-mana. Mulai dari pemerintah hingga masuknya Prabowo-Sandiaga Uno ke koalisi Jokowi. Bahasa yang dipakai politisi yang disapa Zulhas ini juga, cukup keras. Saking kerasnya yang disampaikan, Zulhas dianggap mulai ketularan Amien Rais yang selalu mengeluarkan kata-kata pedas ke lawannya.
Pernyataan keras Zulhas itu disampaikan dalam pidato kebangsaan yang ditayangkan melaui akun media sosialnya, YouTube dan Instagram milikinya Rabu (24/3) malam. Awalnya, Zulhas bicara soal politik dunia. Namun, mantan Ketua MPR itu menyinggung soal proses demokrasi di Indonesia.
Menurutnya, proses demokrasi yang terjadi saat ini, kian meninggalkan semangat musyawarah mufakat sebagaimana diamanatkan sila keempat Pancasila. “Pilkada 2017, Pileg dan Pilpres 2019, serta Pilkada 2020, menunjukkan kepada kita karakter demokrasi yang culas dan hanya berpikir menang-menangan,” katanya.
Baca juga : Myanmar Masih Rusuh, 146 WNI Mudik Ke Tanah Air
Politik elektoral, lanjut Zulhas, berubah menjadi ajang untuk memperebutkan kekuasaan dan pengaruh. Tak peduli masyarakat terpolarisasi. “Bahkan muncul benih-benih permusuhan dan kebencian yang ongkos sosial dan budayanya sangat tinggi,” ulas Zulhas yang sekarang menjabat Wakil Ketua MPR ini.
Tak hanya itu, Zulhas juga menyinggung pasangan capres dan cawapres yang kalah kemudian bergabung ke presiden terpilih sebagai menteri. “Tidak ada berkuasa dan tidak berkuasa. Semua menjadi satu,” sindir eks Menteri Kehutanan ini. Yang disindir Zulhas ini pasti ya Prabowo-Sandi. Capres-cawapres ini sekarang jadi menteri di kabinet Jokowi, rivalnya di Pilpres 2019.
Pernyataan Zulhas ini tentu saja membuat kaget banyak orang. Gerindra yang merasa disindir dalam pidato tersebut, langsung memberikan komentar.
Baca juga : Ayam Jago Mulai Kukuruyuk
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman mengatakan, bergabungnya Prabowo dan Sandiaga Uno di kabinet justru menanggalkan ego mereka demi kepentingan yang lebih besar, yakni membantu pemerintah menyelesaikan persoalan-persoalan kebangsaan.
“Alhamdulillah, kinerja beliau berdua luar biasa baik, setidaknya demikian menurut hasil survei beberapa lembaga survey kredibel,” katanya.
Soal demokrasi culas, Habiburrahman menghormati pendapat Zulhas. Menurutnya, kritikan Zulhas itu bisa dijadikan masukan bersama. Dalam setiap pemilu, ada pihak yang berpikir untuk menang, namun tidak tahu apa yang dilakukan dengan kemenangan itu.
Baca juga : Hadapi Demonstran, Tentara Myanmar Pakai Senjata Perang Mematikan
“Makanya, kita harus selalu memberikan edukasi kepada masyarakat agar menjatuhkan pilihan pada calon yang benar-benar berorientasi dan mampu menyelesaikan persoalan-persoalan bangsa,” ujarnya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.