Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

PAN Ogah Gabung Poros Partai Islam

Kamis, 15 April 2021 17:11 WIB
Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi. (Foto: Ist)
Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Meski Pemilu 2024 masih jauh, partai politik sudah mulai pemanasan dengan melakukan komunikasi politik. Bahkan, ada gerakan untuk menghidupkan wacana Poros Partai Islam di Pemilu 2024 yang dilakukan oleh Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Bagaimana respon Partai Amanat Nasional (PAN)? Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi mengapresiasi sikap politik tersebut sebagai bagian dari ijtihad politik PPP dan PKS. "Namun, PAN tidak akan ikut wacana Poros Islam," tegas Viva Yoga melalui keterangan tertulisnya, Kamis (15/4).

Penolakan ini karena beberapa hal penting sebagai dasar pemikiran PAN. Pertama, meski ciri atau identitas khas partai politik atau ideologi politik partai telah dijamin di Undang-undang nomor 2 tahun 2011 tentang Partai politik, namun PAN harus hati-hati menggunakan politik identitas berbasis agama sebagai merk jualan ke publik.

Baca juga : Apa Bagusnya Gabung Dengan Gelora, Fahri Hamzah Menjawab

Simbol-simbol agama sebaiknya jangan dimasukkan ke dalam turbulensi politik karena dapat menyebabkan keretakan kohesivitas sosial dan dapat mengganggu integrasi nasional. Di beberapa kasus di Pilkada atau bahkan di Pilpres, adalah bukti dan fakta lapangan yang mesti menjadi pelajaran sejarah bagi semua pihak.

"PAN tidak ingin kondisi seperti itu akan terulang lagi," katanya.

Kedua, wacana poros politik berbasis agama akan melahirkan antitesa poros lain berbasis non agama. Kondisi politik ini tentu ahistoris dan tidak produktif bagi kemajuan bangsa.

Baca juga : 315 Rumah Di Kabupaten Gorontalo Utara Terendam Banjir

Sebaiknya wacananya diarahkan ke adu ide dan gagasan untuk meningkatkan kualitas demokrasi dan sumber daya manusia unggul, memperbaiki kesehatan dan perekonomian nasional, membangun kedaulatan pangan agar tidak impor, membangun militer yang modern, dan tema lainnya yang bermanfaat buat kecerdasan bangsa.

Ketiga, proses pendidikan politik rakyat harus diarahkan secara rasional, melalui pendekatan akal sehat agar demokrasi dapat berjalan sehat dan berguna untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

"Bukan politik prosedural atau rutinitas, tetapi berpolitik yang substantif dan produktif," tegas Viva yang juga Juru Bicara PAN.

Baca juga : Ezra Gabung, Persib Makin Kental Rasa Belanda

Seperti diketahui, kemarin, PKS dan PPP telah melakukan pertemuan di kantor DPP PKS. PKS mengaku terbuka untuk bisa berkoalisi dengan PPP pada Pemilu 2024. Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakar Al Habysi mengatakan, ada kemungkinan dua partai ini akan membentuk poros baru, yakni Poros Partai Islam. [REN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.