Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf memperkenalkan war room, yang merupakan ruang pemantauan penghitungan hasil pemilu, yang bertempat di salah satu ruangan di Hotel Gran Melia, Jakarta, Minggu (21/4).
Wakil Ketua TKN Moeldoko mengatakan, war room adalah alat kontrol TKN terhadap penghitungan suara pemilu 2019. "'War room ini adalah alat kontrol kami. Jika ada sesuatu yang tidak selaras dalam penghitungan, maka TKN bisa mempertanyakan di mana letak ketidaksamaannya. Begitu pula jika ada kemungkinan penyimpangan," terang Moeldoko dalam konferensi pers di Hotel Grand Melia, Jakarta, Minggu (21/4).
Sementara itu, Wakil Direktur Saksi TKN Lukman Edy menjelaskan, war room TKN dihuni 250 personel yang bekerja selama 24 jam setiap hari, dengan 3 shift. Mereka melakukan rekapitulasi real count dari hasil verifikasi C1 dari TPS seluruh Indonesia.
Baca juga : Inilah 40 Lembaga Survei Penghitung Quick Count Pemilu 2019
Hasil C1 tersebut diperoleh dari JAMIN, aplikasi milik TKN yang memuat pelaporan saksi mulai dari TPS. "Aplikasi ini memudahkan saksi untuk melaporkan hasil penghitungan suara serta foto C1 dari TPS," jelas Lukman.
Hingga Minggu (21/4) petang, penghitungan sementara suara nasional melalui war room TKN mencapai 14,66 persen, atau 119.216 dari total 813.350 TPS seluruh Indonesia, dengan total perolehan suara 23.847.734 suara.
Hasil perolehan sementara ini menunjukkan pasangan calon Jokowi-KH Maruf Amin memperoleh 56,16 persen (13.155.012 suara), mengungguli Prabowo -Sandiaga Uno yang mendapatkan hasil 45,84 persen (10.693.723 suara).
Baca juga : Wali Kota Tangerang Deklarasikan Pemilu Damai
"Hasil rekapitulasi suara TKN, hampir sama dengan perolehan KPU. Ini menandakan bahwa kita sejalan dengan apa yang dilakukan KPU," tambah Lukman Edy.
Lukman menambahkan, awalnya TKN menargetkan penghitungan pada H+1 hingga 50 persen suara. Namun ternyata, ada beberapa kendala besar di lapangan. Antara lain, rekapitulasi yang kebanyakan baru di tingkat kecamatan. Ini tentu saja memakan waktu cukup banyak.
"Kendala pemilu sekarang, tidak ada rekapitulasi tingkat desa. Melainkan langsung rekapitulasi tingkat kecamatan, sehingga memakan waktu," kata Lukman. [HES]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya