Dark/Light Mode

Hasto Nantang Pihak Prabowo Adu Data

Ini Dadaku, Mana Dadamu?

Jumat, 26 April 2019 09:31 WIB
Sekretaris TKN Hasto Kristiyanto (kanan) dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, saat meninjau war room di Hotel Grand Melia, Jakarta, Minggu (21/4). (Foto: Khairizal Anwar/Rakyat Merdeka)
Sekretaris TKN Hasto Kristiyanto (kanan) dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, saat meninjau war room di Hotel Grand Melia, Jakarta, Minggu (21/4). (Foto: Khairizal Anwar/Rakyat Merdeka)

 Sebelumnya 
“Terima kasih Mas Hasto, tapi lebih baik sekarang kami konsentrasi di tabulasi masing-masing,” ujar Priyo di Jakarta, Kamis (25/4).

Direktur Relawan BPN, Ferry M Baldan memastikan pihaknya memiliki data hasil hitung suara. Tempatnya di mana, Ferry enggan mengungkap. “Sudah, kalau dia punya data silakan, kami punya data. Kita bukan adu tesis. Adu data itu kan validitas dan pembuktiannya ketika ada di proses rekapitulasi,” kata Ferry di Rumah Kertanegara, Jakarta, Kamis (25/4).

Baca juga : PDIP Tantang BPN Prabowo-Sandi Buka-bukaan Data Rekapitulasi

Kemarin, Rakyat Merdeka kembali mengintip tempat tersebut. Sebenarnya war room itu sedang “tutup”. Tak bisa dikunjungi wartawan, karena petugas sedang dikejar tenggat untuk segera menyelesaikan rekapitulasi dan peng- inputan data. Koordinator war room, Dede Budhyarto mengatakan, ruang tersebut ditutup sementara karena khawatir keberadaan banyak wartawan akan mengganggu petugas yang sedang bekerja.

Dia menjanjikan, hari ini war room sudah bisa dikunjungi. Namun agar tak penasaran, Rakyat Merdeka dipersilakan mengintip ruang hitung tersebut. Tempatnya berada di lantai dasar Hotel Gran Melia, Jakarta. Persis di depan Toko Batik Di Verde. Saat masuk ruangan, terasa seperti warnet atau laboratorium komputer.

Baca juga : Pak Prabowo, Pak Jokowi Waspadalah..Waspadalah

Di dalam berjejer komputer. Mungkin ada sekitar 50 komputer layar datar. Mereknya seragam. Hewlett-Packard (HP). Di depan setiap komputer duduk satu orang. Lewat komputer itu relawan yang kebanyakan anak-anak muda sibuk dengan komputernya masing-masing. Mereka sedang menginput data scan C1 dari seluruh TPS yang dikirimkan oleh saksi TKN di setiap daerah.

Ruangan yang digunakan itu sebenarnya luas. Sekira 20x6 meter. Namun keberadaan puluhan petugas yang sedang duduk di depan komputer membuat ruangan tersebut terasa sempit. Di salah satu sisi ruangan, terdapat display yang menampilkan data versi KPU dan versi TKN.

Baca juga : TKN Bongkar Kebohongan Klaim Kemenangan Prabowo di DKI Jakarta dan Lampung

Data layar tersebut terhubung langsung dengan data-data yang telah dimasukkan oleh tim. Sehingga, hasil langsung terlihat setiap detik. Di selasar ruangan, logistik terus tersedia 24 jam. Ada kopi, teh, cemilan sampai susu beruang. Mereka yang ingin rehat sejenak bisa mengambil secangkir kopi.

Dede mengatakan, ada 240 relawan yang bekerja untuk menginput data C1. Mereka bekerja setiap hari dibagi dalam tiga shift. Jadi satu shift yang bertugas sekitar 80 orang. Kata Dede, war room itu dimulai sejak hari pemungutan suara dimulai 17 April lalu. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.