Dark/Light Mode

Nyatakan Diri Presiden, Apakah Prabowo Tak Langgar UU?

Sabtu, 20 April 2019 05:43 WIB
Acara Syukur Kemenengan Indonesia, di Kediaman Prabowo Subianto, Kertanegara, Jakarta, Jumat (19/4). (Foto: Tedy O Kroen/Rakyat Merdeka)
Acara Syukur Kemenengan Indonesia, di Kediaman Prabowo Subianto, Kertanegara, Jakarta, Jumat (19/4). (Foto: Tedy O Kroen/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Hasil hitung cepat 12 lembaga survei menyatakan Jokowi unggul di Pilpres 2019. Tapi hingga kemarin, Prabowo Subianto belum mau mengakui hasil ini. Capres 02 ini bahkan berani menyatakan dirinya sebagai presiden terpilih. Apakah Prabowo melanggar undang-undang dengan bersikap begitu?

Sudah tiga kali Prabowo mendeklarasikan diri sebagai presiden terpilih. Dua kali pada 17 April, satu kali pada Kamis, 18 April. Ketiga deklarasi dilakukan di kediamannya, Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru. Bedanya, dalam deklarasi 17 April, Prabowo tak didampingi pasangannya, Sandiaga Uno.

Sementara Kamis (18/4) kemarin, Sandi hadir. Meski, dia sama sekali tidak berbicara. Wajahnya tampak lesu dan tidak bersemangat. Kontradiktif dengan Prabowo yang menggebu-gebu. Prabowo menyebut, klaimnya sebagai presiden terpilih berdasarkan perhitungan real count internalnya, yang menghasilkan angka 62 persen untuknya dan Sandi.

Baca juga : Prabowo Tuding Ada Kecurangan

Prabowo mengaku sengaja mendeklarasikan kemenangannya lebih cepat, karena mengklaim punya bukti telah terjadi berbagai kecurangan di sejumlah kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

Jumat (19/1), sikap Prabowo belum berubah. Eks Danjen Kopassus itu kembali melakukan sujud syukur. Hal itu dilakukannya di Masjid Al-Azhar, Kebayoran Baru, usai sholat Jumat. Setelah itu, Prabowo menggelar syukuran kemenangan dan doa bersama di halaman kediamannya.

Dengan semangat, Prabowo yang mengenakan kemeja safari coklat lengan pendek, berpidato. Dia kembali mengklaim kemenangannya. "Ini adalah kemenangan semuanya," tegasnya.

Baca juga : Toyota Ngarep Presiden Terpilih Pro Industri Otomotif

Kemudian, Prabowo bertanya, apakah massa yang hadir percaya hasil survei, yang disebutnya dilakukan lembaga survei abal-abal. Massa kembali menjawab tidak.

"Hei tukang bohong, tukang bohong, rakyat tidak percaya sama kalian. Mungkin kalian harus pindah ke negara lain. Mungkin kau bisa pindah ke Antartika. Kalian bisa bohongi penguin di Antartika," seloroh Prabowo disambut tawa hadirin.

Prabowo pun kembali mengulangi seruannya untuk menjaga formulir C1 Plano. Memastikan, tak ada angka yang diubah. Dia juga meminta pendukungnya mengutamakan perdamaian dan kedamaian. Sesuai konstitusi.

Baca juga : Jelang Hari Pencoblosan, Prabowo Hadiri Wisuda UKRI

Namun, Prabowo mengisyaratkan akan turun ke jalan. "Kalau pun nanti jutaan atau belasan juta turun, kita buktikan tertib, damai, aman," imbuh Prabowo.

Dia menutup pidatonya, dengan mengumandangkan takbir dan kata "merdeka" masing-masing 3 kali.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.