Dark/Light Mode

Humas BUMN Bantah Ada Pengerahan Massa

Rabu, 10 April 2019 10:38 WIB
Humas Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rohan Hafas. (Foto : Istimewa).
Humas Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rohan Hafas. (Foto : Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Isu yang tersebar di jejaring media sosial, tentang tuduhan pengerahan massa pada acara perayaan ulang tahun BUMN yang direncanakan 13 April 2019 untuk kampanye politik, ditanggapi santai oleh Ketua Forum Humas BUMN, Rohan Hafas.

Menurutnya, isu itu sepertinya dimunculkan oleh pihak-pihak yang panik. Karena pemilu tidak lama lagi. Isu tersebut, dia nilai mengada-ada. Pada 13 April memang berulang tahunnya Kementerian BUMN.

Baca juga : Jalan Rusak di Tengah Ambisi Besar Pelabuhan Marunda

“Kami ingin menggembirakan pegawai-pegawai BUMN yang, atas kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlasnya, telah membawa BUMN berkembang dan bersinergi sangat baik. Sehingga mampu mencatat laba ratusan triliun. Jauh lebih baik dibanding 2014, sewaktu awal ditangani Bu Rini,” kata Rohan.

Karyawan BUMN, lanjutnya, ada 1 juta dari 143 perusahaan. Sehingga tempat paling cocok adalah di Monas atau geloba Bung Karno (GBK). Jadi kalau dengan keluarga bisa 3 juta, mungkin membuat panik di saat-saat masa kampanye. “Padahal kita merayakannya hanya internal. Mau kampanye apa, kalau hanya internal?” singgungnya.

Baca juga : Hadir Di Banten, Hologram Jokowi Sapa Masyarakat

Lebih jauh Rohan memaparkan, rangkaian HUT BUMN sudah dimulai sejak Februari 2019, dengan promosi aktivasi aplikasi LinkAja. Selain itu, ada juga kegiatan kerja bakti antara BUMN dan masyarakat.

“Kegiatannya, mulai bersih-bersih lingkungan dan mengadakan kelas-kelas kreatif. Maupun magang bersertifikat, sebanyak 11 ribu kesempatan magang kepada universitas-universitas di berbagai daerah seluruh Indonesia. Khususnya daerah-daerah kecil. Seperti Ciamis, Tasik, dan lainnya,” ujarnya.

Baca juga : Bupati Serang Raih Penghargaan Indonesia Visionary Leader

Intinya, masih menurut Rohan, pihaknya cuma ingin berulang tahun. Tapi dia menduga, ada bekas petinggi BUMN yang sakit hati. Karena baru dicopot dari jabatannya secara mendadak. “Kami tidak mau mengomentari isu-isu kosong yang dia lontarkan,” pungkasnya. [JON]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.