Dark/Light Mode

Jokowi dan Prabowo Paling Sering Diserang Hoaks, Maruf dan Sandi Nyaris Nihil

Minggu, 28 April 2019 13:30 WIB
Menkominfo Rudiantara (Foto: Kominfo.go.id)
Menkominfo Rudiantara (Foto: Kominfo.go.id)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tren penyebaran hoaks selama Pemilu 2019 meningkat tajam. Berdasarkan catatan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), sejak Agustus 2018 hingga 25 April 2019, teridentifikasi sebanyak 1.645 konten hoaks.

Hoaks yang kami identifikasi, kami klasifikasi dan validasi menangkal 1.645 hoaks dari Agustus tahun lalu,” kata Menkominfo Rudiantara dalam Acara Pameran Foto Kilas Balik, di Galeri Foto Antara, Jakarta, Jumat (26/4), sepertinya dikutip setkab.go.id.

Rudiantara memaparkan, jumlah hoaks setiap bulannya, khususnya yang berkaitan seputar Pemilu 2019, mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Pada Agustus 2018, Kominfo mengidentifikasi 25 hoaks. Desember meningkat tiga kali lipat menjadi 75 hoaks. Di Januari 2019 naik 175, Febuari 353, serta Maret ditemukan 453. Kemudian, per tanggal 25 April 2019, ditemukan hoaks sebanyak 421.

Baca juga : JK Ingin Jokowi dan Prabowo Ketemu Langsung

“Kalau hoaks bertambah banyak, berarti kan kita ini betul-betul hidup di era yang kurang etis, kurang beradab,” cetusnya.

Sepanjang masa kampanye capres-cawapres sejak Agustus 2018, Kominfo telah mengais konten hoaks yang ditujukan baik ke Jokowi maupun Prabowo. Rudiantara mengatakan, hoaks tentang kedua capres, terhitung sejak masa kampanye awal di Agustus 2018 sampai April 2019, ditemukan berjumlah 341.

“Terakhir bulan April meningkat, padahal udah lewat capresnya itu (hari pencoblosan). Tapi, hoaks masih saja terjadi lebih kepada capresnya,” kata Rudiantara.

Baca juga : Prabowo Gelar Syukuran, Sandi Tak Terlihat

Menurut Rudiantara, motif hoaks yang dilakukan kepada kedua capres berbeda-beda. Bahkan, momentumnya lebih dikaitkan dengan jiwa kepemimpinan. Sementara hoaks yang ditujukan kepada cawapresMa’ruf Amin maupun Sandiaga Uno, nyaris nihil.

“Ya pokoknya dibikin hoaks lah. Dibikin seolah-olah jelek bahwa tidak layak dipilih lah kurang lebih kayak begitu,” ujarnya.

Jelang waktu penghitungan suara dan pengumuman secara resmi dari KPU, pada 22 Mei nanti, Rudiantara berharap masyarakat tidak lagi menyebarkan hoaks.

Baca juga : Jokowi Dan Ibu Iriana Berangkat dari Istana Bogor ke TPS

“Saya berharap sebetulnya setelah Pilpres, jumlah hoaks menurun, tapi perkiraan saya justru bulan April ini lebih tinggi. Udahlah April ini terakhir kita perang hoaks, kepada semua, siapa pun. Karena gak bagus,” ucapnya. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.