Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Dituding Minta Bayaran 100 Miliar

Yusril Jawab: He...he..he..

Kamis, 30 September 2021 08:58 WIB
Pakar hukum tata negara Prof Yusril Ihza Mahendra (Foto: Istimewa)
Pakar hukum tata negara Prof Yusril Ihza Mahendra (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sejak urusan gugatan AD/ART muncul, hubungan pakar hukum tata negara Prof Yusril Ihza Mahendra dengan Partai Demokrat, semakin panas. Dari hanya saling sindir, menjadi saling serang. Yang terbaru, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief menyebut, Yusril meminta bayaran Rp 100 miliar untuk menjadi pengacara. Mendengar ini, Yusril menjawab dengan sindiran, “saya prihatin”.
 
Adanya permintaan bayaran Rp 100 miliar itu diungkap Andi Arief, di akun Twitter @Andiarief__, kemarin. Mantan Stafsus Presiden di era SBY ini menyebut, sebelum menjadi kuasa hukum kubu Moeldoko, Yusril terlebih dahulu menawarkan jasa ke Partai Demokrat AHY. Yusril meminta harga Rp 100 miliar. Namun, pihaknya tidak bisa menyanggupi tawaran itu.
 
“Begini Prof @Yusrilihza_Mhd, soal gugatan JR pasti kami hadapi. Jangan khawatir. Kami cuma tidak menyangka karena Partai Demokrat tidak bisa membayar tawaran Anda Rp 100 miliar sebagai pengacara, Anda pindah haluan ke KLB Moeldoko,” tulis Andi Arief.
 
Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra membenarkan, pihak Yusril pernah menawarkan jasa untuk menyelesaikan polemik Partai Demokrat setelah muncul KLB kubu Moeldoko. “Ke kami minta Rp 100 miliar, tapi kami nggak mau,” ucap Herzaky, kepada Rakyat Merdeka, tadi malam.
 
Herzaky menegaskan, pihaknya bukan tidak punya uang untuk membayar Yusril. Tapi, pihaknya yakin sebagai kubu yang benar dan sah. Karena itu, tidak perlu membayar pengacara dengan dana sebesar itu.
 
“Kami yakin, bagaimana pun kami di pihak yang benar. Bukan nggak punya duit. Buat kami, nilainya berlebihan saja,” ujarnya.
 
Soal waktu dan tempat Yusril mengajukan tawaran, Herzaky belum mau terus terang. Dia berjanji, hari ini pihaknya akan membeberkan semua dengan gamblang. Termasuk bukti-bukti yang dimiliki, akan dibuka.
 
Beberapa kader Demokrat lain bahkan sampai menuduh yang tidak-tidak ke Yusril. Seperti Rachland Nashidik. Melalui akun Twitternya, @rachlannashidik, dia mengatakan, kalau Yusril menang, uang Rp 100 miliar itu mungkin “nyiprat” ke palu hakim. Dia juga mengatai Yusril sebagai politisi karatan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.