Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pimpin Partai Buruh

Said Iqbal Janjiin Duit Jatah Bulanan Rakyat

Rabu, 6 Oktober 2021 07:25 WIB
Presiden Partai Buruh Said Iqbal. (Foto: Istimewa)
Presiden Partai Buruh Said Iqbal. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Namun, gegap gempita terpilihnya Said Iqbal sebagai Presiden Partai Buruh dianggap biasa saja oleh organisasi buruh di Bekasi, Federasi Serikat Buruh Demokrasi Seluruh Indonesia (FSBDSI).

Sekretaris FSBDSI Kota Bekasi, Purwadi justru khawatir, kehadiran Partai Buruh yang konon digerakkan sejumlah elemen buruh, menambah keterbelahan kekuatan buruh yang saat ini sudah tercerai-berai karena pimpinannya menjadi politisi di banyak partai politik. “Justru mengganggu peran di antara kaum buruh akan semakin besar terjadi,” ujarnya, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : FSBDSI Pesimistis Partai Buruh Mampu Bersaing Dalam Pemilu

Purwadi memberikan contoh. Ketika ada kepentingan politik yang menyangkut sektoral industri. Misalnya, upah murah atau Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang diamini politisi maupun Pemerintah. Sementara, aktivis buruh tetap berjuang di jalur ekstra parlemen alias demonstrasi.

“Niat baik membentuk Partai Buruh memang perlu mendapat apresiasi. Tetapi yang dikhawatirkan itu setelah pemilu. Ketika mereka yang duduk di parlemen tidak memiliki posisi tawar yang kuat dalam memperjuangkan aspirasi buruh,” terangnya.

Baca juga : Jokowi Ingin Papua Youth Creative Hub Jadi Pusat Pengembangan Talenta

Dikatakan, Partai Buruh bukan pendatang baru di dunia politik. Partai ini merupakan kontestan Pemilu 1999-2009. Setelah itu, absen di dua Pemilu. Purwadi menduga, absennya Partai Buruh di Pemilu 2014 dan 2019 karena tidak mampu bersaing dengan partai yang memiliki infrastruktur hingga akar rumput.

Karena itu, kata dia, FSBDSI tidak tertarik bergabung dengan Partai Buruh. Baginya, tidak efektif memperjuangkan kepentingan buruh melalui parpol yang sarat nuansa pragmatis. Selain itu, untuk bisa duduk di kursi parlemen ongkosnya sangat besar.

Baca juga : KPK Jamin Pegawai Yang Dipecat Dapat Tunjangan

Melihat kenyataan tersebut, Purwadi menyarankan agar para buruh lebih baik berjuang di wadah organisasi perburuhan. Sebab, ruang gerak para aktivis buruh semakin luas untuk membela, melindungi, dan memperjuangkan para anggota-anggotanya itu sendiri. “Partai buruh akan sulit berkembang dan menguasai parlemen atau pemegang kebijakan di pemerintahan,” tutupnya. [BSH]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.