Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Bambang Pacul Nyemprot

Celeng Bukan Banteng

Senin, 11 Oktober 2021 08:05 WIB
Ketua Bappilu PDIP, Bambang Wuryanto. (Foto: Istimewa)
Ketua Bappilu PDIP, Bambang Wuryanto. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kelompok relawan yang mengusung Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sebagai Capres 2024 terus bermunculan. Bahkan, sejumlah kader PDIP terang-terang masuk dalam gerbong relawan pendukung Ganjar. Menyikapi hal itu, Ketua Bappilu PDIP, Bambang Wuryanto atau akrab disapa Bambang Pacul, langsung nyemprot. Kata dia, kader PDIP yang jadi relawan Ganjar bukan banteng, tapi celeng.

Pernyataan itu ditujukan Bambang Pacul kepada Wakil Ketua DPC PDIP Purworejo Albertus Sumbogo yang terbukti terang-terangan gabung dalam relawan Ganjar. Sumbogo tergabung dalam Seknas Ganjar Indonesia (SGI). Bahkan dia masuk dalam kepengurusan dengan menjabat sebagai Ketua DPC SGI Purworedjo.

Baca juga : Pertamina Ajak Masyarakat Melek Energi Baru Terbarukan

Bambang Pacul yang selama ini memang bersikap keras terhadap Ganjar dan pendukungnya, tidak terima dengan kelakuan Sumbogo. Apa yang dilakukan Sumbogo sebagai kader PDIP, kata dia, merupakan bentuk pembangkangan. Alasannya, urusan capres itu merupakan hak prerogatif Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Sementara hingga saat ini, PDIP belum membuat keputusan soal capres.

“PDIP itu adalah barisan yang mendapat perintah. Jadi siapapun yang merasa jadi barisan PDIP, harus berada di barisan, barisan yang diperintah,” kata Bambang, di Sukoharjo, Sabtu (9/10).

Baca juga : Bamsoet Puji Pembentukan Komponen Cadangan

Menurutnya, langkah kader PDIP yang terang-terangan masuk dalam relawan pendukung Ganjar, merupakan kader murtad. PDIP sebagai partai, kata dia, tidak akan membiarkan kader murtad itu, seenaknya bertindak tanpa ada sanksi.

“Kalau ada pengurus yang bicara di luar perintah partai, artinya apa? Keluar dari barisan. Kalau keluar dari barisan, ya siap untuk tidak di barisan, ya dikeluarkan oleh komandannya. Di militer juga gitu, keluar dari barisan, ya out,” ujar Ketua DPD PDIP Jawa Tengah itu.

Baca juga : Percepatan Waktu Tempuh Kereta Wujud Peningkatan Pelayanan KAI

Karena sudah murtad dan tak ada dalam barisan partai, maka kader tersebut tidak lagi berhak menyandang status sebagai banteng.

“Adagium di PDIP itu yang di luar barisan bukan banteng, itu namanya celeng. Jadi, apapun alasan itu yang deklarasi, kalau di luar barisan, ya celeng,” tegas anggota DPR itu.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.