Dark/Light Mode

Melihat Rekam Jejaknya

Urusan Cawapres Anies KPP Manut Ke Usulan JK

Jumat, 31 Maret 2023 07:55 WIB
Wakil Presiden Indonesia ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla dikabarkan memberi masukan calon wakil presiden (cawapres) kepada Anies Baswedan. (Foto: Rengga Sancaya/detikcom)
Wakil Presiden Indonesia ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla dikabarkan memberi masukan calon wakil presiden (cawapres) kepada Anies Baswedan. (Foto: Rengga Sancaya/detikcom)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Presiden Indonesia ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla dikabarkan memberi masukan calon wakil presiden (cawapres) kepada Anies Baswedan. Usulan pria yang akrab disapa JK ini diyakini ditampung Koalisi Perubahandan dan Persatuan (KPP).

Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro mengatakan, wajar saja jika JK memberi usulan cawapres untuk Anies. Sebab, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) itu merupakan mentor politik Anies sekaligus king maker yang turut serta berjasa menjadikan Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta.

“Sehingga dalam konteks Pilpres, Anies dan JK kembali melanjutkan relasi mutualisme­nya dalam rangka mensukses­kan pencapresan Anies,” kata Agung kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Dikatakan Agung, JK punya pengalaman panjang dalam per­helatan Pilpres. Baik sebagai wakil presiden dua periode maupun menjadi kontestan.

Rekam jejaknya, dalam Pilpres dan kepiawaiannya membangun komunikasi politik lintas elit selama ini diakui baik oleh NasDem, PKS, dan Demokrat. JK juga pernah intensif mem­bangun hubungan dengan para king maker dari mulai Surya Paloh, SBY, maupun Salim Segaf Al Jufri.

Baca juga : Telurkan Piagam Kerja Sama, Dukungan Untuk Anies Kian Kokoh

“Sehingga keberadaan JK ini seperti garantor bagi Anies. Dan memudahkan bagi Anies sebagai anak didik JK untuk bersikap. Termasuk, soal pemilihan pendampingnya sebagai cawapres,” kata Agung.

Dipaparkan, kebutuhan Anies soal cawapres terletak pada sosok tokoh yang mampu merepresen­tasikan Jawa Timur dan Jawa Tengah dan mampu mengako­modasi ceruk pemilih muslim tradisional yang selama ini bermukim di Nahdatul Ulama (NU). Maka, sosok Khofifah Indar Parawansa dinilai figur yang relevan bagi pendamping Anies.

“Saya kira selama ini JK kon­sisten pula untuk menjadikan pasangan maut yakni Anies-Khofifah terwujud,” tandasnya.

Di titik inilah, siapa cawapres Anies tinggal menunggu bagaimana JK bermanuver merajut titik temu di KPP. Sehingga siapapun yang kelak terpilih mendampingi Anies memang mampu melengkapi kekurangannya

Sedangkan kans Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto yang baru saja bertemu Surya Paloh dan membuka peluang koalisi besar, mendampingi Anies, dinilai amat kecil.

Baca juga : Paloh Patut Diacungi Jempol

Senada, pengamat komunikasi politik, Jamaluddin Ritonga me­nilai, kans Golkar untuk dengan Koalisi Perubahan juga sangat kecil. Sebab Airlangga menteri loyalis yang patuh dengan ara­han Presiden Jokowi.

“Jokowi sangat kecil peluang­nya mendukung Anies. Maka peluang Beringin ke NasDem Cs, apalagi peluang Airlangga maju di poros ini, amat kecil,” tuturnya kepada wartawan, ke­marin.

Belum lagi bicara soal elek­tabilitas Airlangga yang jauh di bawah Ketua Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) maupun cawapres usulan JK. “Saya kira Koalisi Perubahan akan solid dengan formasinya sekarang ini,” ujarnya.

Apa tanggapan partai di ko­alisi ini? Wakil Ketua Partai NasDem, Ahmad Ali mengaku, JK cenderung mengusulkan sosok-sosok yang dapat mengisi lumbung suara Anies yang dianggap masih lemah. Dia menyebut wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah.

“Nah sekali lagi Pak JK juga pada beberapa kali diskusi be­liau kecenderungannya melihat kepada kebutuhan Mas Anies. Kalau hal itu tidak menjadi per­timbangan, saya pesimistis Mas Anies bisa jadi pemenang,” kata Ali kepada wartawan.

Baca juga : Sinyal AHY Cawapres Makin Terang Benderang

Sedangkan Deputi Bappilu Partai Demokrat, Kamhar Lakumani menegaskan, JK tidak memberikan nama, melainkan hanya kriteria. “Setahu saya yang menjadi Cawapres Mas Anies yang bisa memberikan kontri­busi elektoral di Jawa Timur. Bukan menyetorkan nama,” kata Kamhar.

Kamhar pun tak masalah denganmasukan JK. Karena selaras dengan yang tercatat di piagam kerja sama koalisi. Yakni saling berkontribusi dalam pemenangan.

Sementara itu, PKS mengapresiasi usulan JK untuk cawapres Anies, sebagai tanda perhatian senior kepada juniornya. “Pak JK berpengalaman dan bijak. Itu tanda beliau concern dan memberi perhatian,” Ketua DPP PKS Mardani dalam pesannya.

Tapi, bagi PKS nama cawapres tetap ada di tangan Anies, dengan tetap mempertimbangkan PKS, NasDem, dan Dermokrat selaku partai pengusung.

Sementara JK meluruskan kabar dia mengusulkan spesifik nama Khofifah Indar Parawansa. “Nggak lah, nggak seperti itu,” katanya kepada wartawan di Jakarta. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.