Dark/Light Mode

Tentang Penyelenggaraan Pemilu

Bawaslu, Ingat Pesan Muhammadiyah Ya...

Sabtu, 8 April 2023 06:45 WIB
Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja saat ditemui wartawan di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Rabu (5/4/2023). (ANTARA/Tri Meilani Ameliya).
Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja saat ditemui wartawan di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Rabu (5/4/2023). (ANTARA/Tri Meilani Ameliya).

 Sebelumnya 
Haedar Nashir menyinggung soal isu-isu pemilu yang mulai menyeret suku, agama, ras dan antargolongan (SARA). Dia menilai, isu tersebut dinilai berpo­tensi memecah belah bangsa.

“Isu-isu tentang memecah belah, entah itu latar belakangnya SARA maupun latar belakang ideologi dan politik tentu kita tidak harapkan berkembang,” kata Haedar.

Haedar meminta Bawaslu tegas mem­berikan sanksi. Khususnya kepada orang-orang yang sengaja menciptakan narasi perpecahan. Juga, meminta kepastian Bawaslu agar sesuai dengan tupoksinya menegakkan aturan agar pemilu berjalan sebagaimana mestinya.

Baca juga : Komnas HAM Siapkan Rekomendasi

“Kalau ada yang melanggar ditindak sesuai ketentuan yang berlaku secara adil dan objektif,” desak dia.

Selain itu, Haedar mengatakan, Bawaslu dan Muhammadiyah juga sepakat mem­erangi isu politik dengan berita bohong yang berkembang di sosial media.

Kata dia, Muhammadiyah maupun Bawaslu punya pandangan yang sama agar semakin seksama dalam menyerap isu yang berkembang. “Agar tidak ada hoax, fitnah kebencian di dalam pemilu,” katanya.

Baca juga : Wamen Raja Juli Serahkan Tanah Wakaf NU Dan Muhammadiyah Di Lamongan

Haedar berharap, Bawaslu bisa mem­berikan literasi yang cerdas di tengah-tengah sosial media yang semakin hari semakin mengkhawatirkan.

“Media sosial kita berdayakan da­lam literasi yang cerdas dan mencer­ahkan supaya tidak jadi tempat pe­langgaran pemilu, menyebar isu-isu yang merusak jalannya Pemilu,” tegas Haedar.

Selain itu, Haedar juga menying­gung soal kematian ratusan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang terjadi pada Pemilu 2019. Agar peristiwa tersebut tidak teru­lang, Muhammadiyah menawarkan kerja sama tenaga medis yang ada di rumah sakit mereka.

Baca juga : Penting, Belajar Bisnis Internasional, Ini 5 Manfaatnya...

“Muhammadiyah menawarkan, nah nanti Muhammadiyah lewat dokter-dokter, rumah sakit, bisa bekerja sama menjaga kesehatan para petugas. Biarpun ini bukan hanya urusan Bawaslu, tapi juga KPU (Komisi Pemilihan Umum) dan Pemerintah,” kata Haedar. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.