Dark/Light Mode

Yorrys: Perlu Pendekatan Persuasif Penanganan Keamanan di Papua

Jumat, 10 Maret 2023 13:28 WIB
Anggota DPD Yorrys Raweyai (Foto: Istimewa)
Anggota DPD Yorrys Raweyai (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sepanjang awal 2023 ini, aksi-aksi kekerasan di Papua terus terjadi. Yang terbaru, kerusuhan di Wamena pada 23 Februari lalu yang dilatari dugaan penculikan anak. Kerusuhan ini mengakibatkan 12 orang meninggal dunia, 18 orang aparat keamanan serta 32 orang warga sipil terluka.

Sebelumnya, pada awal Februari di Nduga, publik dihebohkan dengan peristiwa penculikan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, yang juga merupakan warga Selandia Baru. Selain pesawat yang diawakinya dibakar Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya, hingga saat ini, keberadaan dan kondisi Philip pun tidak kunjung diketahui dengan pasti.

Merespons kejadian tersebut, Anggota DPD Yorrys Raweyai menegaskan pentingnya pendekatan persuasif dalam menangani berbagai peristiwa kekerasan di Papua. Selain tindak lanjut proses hukum yang maksimal dan tanpa pandang bulu, pendekatan persuasif dipandang mampu menyentuh akar persoalan yang sesungguhnya terjadi dan memicu berbagai peristiwa selama ini.

Baca juga : KPK Berbagi Program Pendidikan Antikorupsi Dengan ACU Kamboja

Berbagai laporan dan kajian yang mengemuka terkait kejadian di Wamena dan Nduga menunjukkan adanya persoalan yang mengakar selama ini tentang pengelolaan isu-isu kesejahteraan dan hubungan sosial-kemasyarakatan. Relasi konstruktif antara masyarakat asli Papua dan masyarakat pendatang belum terjalin dengan baik, hingga menimbulkan kecemburuan sosial.

“Masyarakat yang majemuk dan plural dengan kondisi sosial, politik, dan keamanan di Papua yang cenderung tidak stabil, seringkali memicu kejadian-kejadian destruktif. Dengan mudah emosi publik tersulut hanya karena isu-isu yang tidak dikelola dengan baik,” terang Yorrys, di Jakarta, Kamis (9/3).

Oleh karena itu, menurut Yorrys, pengungkapan akar masalah penyebab kekerasan di Wamena dan Nduga merupakan fokus utama. Hal itu ditujukan agar kejadian-kejadian serupa tidak berulang serta mampu menciptakan rasa aman bagi masyarakat secara keseluruhan. Aparat keamanan harus menjadi bagian dari penciptaan rasa aman tersebut. Bukan sebaliknya, menjadi pihak yang justru menghadirkan rasa takut akibat respons yang berlebihan.

Baca juga : Kades Seluruh Indonesia Jaga Komitmen Persatuan Bangsa Lewat Papdesi

“Tatanan kehidupan yang aman dan damai di Papua hanya dapat tercipta dengan dukungan semua pihak. Termasuk aparat keamanan yang memang bertugas menciptakan rasa aman,” tegas Ketua MPR for Papua ini.

Pemerintah daerah juga perlu merinci lebih jauh jumlah kerugian yang diakibatkan peristiwa tersebut. Termasuk mempertimbangkan untuk memfasilitasi penggantian kerugian yang dialami masyarakat yang terdampak. Dengan demikian, masyarakat akan merasakan kehadiran pemerintah melalui aparat keamanan sebagai pengayom dan pelindung mereka.

Hal yang sama juga perlu dilakukan dalam upaya penanganan serta penyelamatan pilot Susi Air. Apalagi, sebagai warga negara Selandia Baru, penanganan aparat keamanan terhadap Philip telah menjadi sorotan internasional. Karena itu, tindakan reaktif dan berlebihan aparat keamanan hanya akan menambah persepsi buruk di mata internasional.

Baca juga : Heru Pastikan Pasokan Cabe Dan Bawang Di DKI Aman Jelang Ramadan Dan Idulfitri

“Jangan sampai tujuan untuk ‘membasmi’ Kelompok Kriminal Bersenjata pimpinan Egianus Kogoya justru berdampak kontraproduktif dengan mengorbankan warga sipil,” pesan Yorrys.

Ketua Komite II DPD itu berharap, aparat keamanan menindak tegas segala bentuk aksi kekerasan yang dilakukan oleh KKB. Meski demikian, Yorrys meminta aparat keamanan melakukan penanganan yang terukur dan sistematis. Selain itu, menciptakan solusi komprehensif bagi persoalan kekerasan di Papua.

“Intinya, kita berharap kekerasan demi kekerasan di Papua dapat diselesaikan dengan solusi-solusi yang komprehensif. Bukan sekedar reaksi-reaksi parsial yang justru tidak akan menyelesaikan masalah yang sesungguhnya,” tutup Yorrys.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.