Dark/Light Mode

Airlangga: Posisi Boleh Beda, Tapi Satu Tujuan Untuk Kemajuan Dan Kesejahteraan

Sabtu, 29 April 2023 21:55 WIB
Ketum Partai Demokrat AHY (ketiga kiri) menggenggam erat tangan Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto dalam konferensi pers bersama, usai pertemuan di Puri Cikeas Bogor, Sabtu (29/4). (Foto: Khoirul Umam/RM)
Ketum Partai Demokrat AHY (ketiga kiri) menggenggam erat tangan Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto dalam konferensi pers bersama, usai pertemuan di Puri Cikeas Bogor, Sabtu (29/4). (Foto: Khoirul Umam/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Perbedaan tidak boleh menghalangi silaturahmi. Semangat ini digelorakan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, dalam silaturahmi kebangsaan di kediaman Presiden ke-6 RI sekaligus Ketua Majelis Tinggi Partai Demokat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Puri Cikeas Bogor, Sabtu (29/4).

Saat ini, kata Airlangga, kedua partai memiliki tempat duduk yang berbeda. Partai Golkar ada di pemerintahan. Partai Demokrat di barisan oposisi. Dalam kontestasi Pemilu, Golkar membentuk Koalisi Indonesia Bersatu, Demokrat membangun Koalisi Perubahan.

"Partai Golkar terus membuka silaturahmi dan berdialog dengan partai-partai politik. Ini penting bagi Indonesia, suasana menjelang Pemilu menjadi adem. Kita jangan tegang memasuki pesta politik. Kita harus bahagia," ucap Airlangga dalam konferensi pers bersama, usai pertemuan tertutup dengan petinggi Demokrat, Sabtu (29/4).

Menurutnya, kebahagiaan dalam pesta politik hanya bisa terjadi, kalau ada komunikasi yang intens antar parpol. Sekalipun beda koalisi.

Airlangga menuturkan, Indonesia adalah negara besar. Tak mungkin satu parpol bisa menuntaskan semua persoalan di negeri ini. Perlu kerja sama seluruh pihak, untuk membangun Indonesia.

Baca juga : Harlah Ke-53, Airlangga: Satkar Ulama Harus Dukung Kemajuan Indonesia

Dalam hal ini, Partai Golkar mempunyai filosofi yang sama dengan Demokrat. Kebersamaan yang terbangun selama 10 tahun, pada tahun 2004 sampai 2014, cukup menguatkan hubungan kedua partai.

"Ke depan, Golkar dan Demokrat sepakat, pemilu tidak dimaknai sebagai the winner take it off. Kita bukan seperti Amerika. Kita ini demokrasi Pancasila. Siapa pun yang menang, mari kita bersama-sama membangun negeri " paparnya.

Airlangga menekankan, bukan pesta politik yang membelah bangsa ini menjadi dua. Yang paling dikhawatirkan, bangsa ini terbelah dengan politik identitas.

Dia bilang, di ekonomi, dikenal istilah scare atau luka dalam. Begitu juga di politik, ada istilah scare, luka yang dalam dan tidak sembuh dalam waktu sebentar.

"Inilah yang ingin kita tinggalkan. Mari kita bersama-sama. Posisi tidak harus bareng, tidak harus dalam posisi sama. Yang paling sulit, kita dalam posisi berbeda, tetapi bertujuan sama untuk kemajuan dan kesejahteraan," ucap Airlangga

Baca juga : Srikandi Ganjar NTT Bawa Bantuan Untuk Korban Bencana Longsor Takari

Pertaruhan masa depan bangsa, ada di 10 tahun ke depan. Indonesia masuk dalam bonus demokrasi, yang akan berakhir di tahun 2038.

Persatuan politik pasca Pemilu, tidak bisa terjadi kalau tidak dirintis dari sekarang.

"Perbedaan kita hanya pada tanggal 14 Februari, pada saat masyarakat memilih, mencoblos. Sesudah itu kita kembali bersama-sama," pungkasnya.

Buka Diri

Sebelumnya, pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Partai Demokrat AHY mengatakan, Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) bentukan partainya dengan NasDem dan PKS masih membuka diri kepada partai apa pun, untuk membangun kekuatan yang lebih besar.

Baca juga : Airlangga: Pemerintah Bersih Syarat Penting Pertumbuhan & Pemerataan Ekonomi

"Indonesia negara besar. Tidak mungkin satu atau dua elemen saja yang berperan," ujarnya.

AHY menegaskan  Demokrat tak hanya sekadar ingin ikut meramaikan Pemilu 2024, sebagai peserta.

Lebih dari itu, Demokrat punya panggilan moral untuk melakukan perubahan dalam aspek bernegara, berbangsa, dan bermasyarakat. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.