Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Cuma Kasih Kode Capres-Cawapres

Jokowi Mau Tegaskan Sebagai The King Maker

Selasa, 16 Mei 2023 07:45 WIB
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato pada puncak acara Musyawarah Rakyat (Musra) di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (14/5/2023). Dalam acara tersebut Presiden Joko Widodo menerima tiga nama bakal calon presiden yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Airlangga Hartarto serta empat nama bakal calon wakil presiden yakni Mahfud MD, Moeldoko, Arsyad Rasyid, dan Sandiaga Uno berdasarkan hasil Musra. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/nym).
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato pada puncak acara Musyawarah Rakyat (Musra) di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (14/5/2023). Dalam acara tersebut Presiden Joko Widodo menerima tiga nama bakal calon presiden yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Airlangga Hartarto serta empat nama bakal calon wakil presiden yakni Mahfud MD, Moeldoko, Arsyad Rasyid, dan Sandiaga Uno berdasarkan hasil Musra. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/nym).

RM.id  Rakyat Merdeka - Musyawarah Rakyat (Musra) yang digelar gabungan relawan Presiden Jokowi, menghasilkan sejumlah nama capres dan cawapres.

Meski Dewan Pengarah Musra, Andi Gani menyebut jelas tiga nama capres, yakni Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Airlangga Hartarto, serta empat cawapres yakni Mahfud MD, Moeldoko, Arsjad Rasjid, dan Sandiaga, namun dalam ara­hannya, Presiden Jokowi tak menyebut satu nama pun. Dia hanya melempar banyak kode keras politik. Orasi satu jam lebih dengansecarik kertas kecil, Jokowi menyebut kebutuhan pemimpin Indonesia di masa depan.

“Presiden Jokowi menyam­paikan kriteria capres-cawapres yang dibutuhkan. Menyinggung soal tantangan demokrasi, ekonomi, hingga percaturan geo­politik global. Masalahnya lebih condong ke siapa kode pemimpin yang dibutuhkan itu melihat dari hasil nama-nama rekomendasi Musra?” tanya Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro ke­pada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Gus Halim Apresiasi Arahan Jokowi Soal Perpanjangan Cuti Lebaran

Agung mencatat, Presiden Jokowi berulangkali menekankansoal kriteria utama capres yang merakyat, berani, paham geopolitik, menguasai strategi ekonomi, berani antikorupsi dan komitmen terhadap demokrasi. Dari semua kriteria itu, hampir seluruh nama yang diserahkan mengarah pada masing-masing nama. “Merakyat Ganjar, be­rani dan paham geopolitik dunia Prabowo, paham tantanganeko­nomi dan strateginya Airlangga mungkin dengan Sandiaga, dan berani antikorupsi serta demokrasi, Mahfud MD,” pa­parnya.

Lantas, mengapa Jokowi tak menyebut nama? Kata Agung, ini mempertegas peran Presiden Jokowi sebagai king maker dalam dinamika koalisi capres-cawapres yang didukung.

Mantan Walikota Solo itu sengaja tidak menyimpulkan satu pasangan nama karena dinamika pembentukan koalisi masih ber­jalan hingga jelang penutupan pendaftaran ke KPU.

Baca juga : Berpeluang Jadi Cawapres, Ini Yang Harus Dilakukan Hadi Tjahjanto

Melihat peta politik dan kode, maka praktis nama Prabowo sama kuatnya dengan Ganjar sebagai capres yang akan didu­kung Jokowi. “Dengan tidak menyebut nama, ini memastikan Presiden Jokowi memiliki dua keranjang telur dalam Pilpres 2024 nanti,” tuturnya.

Lantas siapa cawapres yang paling mungkin? Soal cawapres ini, lanjutnya, ada beragam pertimbangan, utamanya soal elektabilitas dan akseptabilitas yakni penerimaan partai terha­dap sosok cawapres, hingga isi tas soal pembiayaan pilpres dan keempat tentang kapasitas.

“Dari nama hasil Musra, poin elektabilitas dan kapasitas bisa menjadi kelebihan dari Mahfud MD dan Sandiaga. Namun soal akseptabilitas partai, Sandiaga menjadi minor karena hijrah dari Gerindra. Sedangkan Mahfud dengan integritasnya, sering dianggap berseberangan dengan agenda-agenda politik partai,” tuturnya.

Baca juga : Imin Selobang Jarum

Menurut Agung, di titik inikah, Airlangga Hartarto yang direkomendasikan sebagai capres,justru bisa bergeser sebagai cawapres. Karena selain sebagai Menko Perekonomian juga merupakan Ketua Umum Golkar. “Meskipun, masih mengemuka problem akut soal elektabilitas. Maka tinggal Presiden Jokowi, Prabowo, Megawati yang bisa memutuskan apa yang terbaik untuk Prabowo maupun Ganjar,” pungkasnya.

Sementara Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani menilai, nama Mahfud MD turut masuk dalam radar partainya sebagai cawa­pres. “Saya kira kalau sepanjang terkait dengan nama cawapres hasil Musra, baik Pak Mahfud dan Pak Sandiaga, itu nama yang radarnya kuat di PPP,” kata Arsul Sani. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.