Dark/Light Mode
RM.id Rakyat Merdeka - Akan terjadi dinamika politik cukup besar, seandainya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR), melebur. Koalisi ini dinilai kerepotan menentukan komposisi capres-cawapres.
Analisa ini disampaikan Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic), Ahmad Khoirul Umam.
“Memang mayoritas partai-partai di koalisi besar memiliki spirit keberlanjutan. Namun, ketika masuk di ranah penentuan capres-cawapres, potensi faksionalisme tampak menganga,” ujar Umam kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Baca juga : PSI Perjuangkan 21,2 Juta Hak Konstitusional Anak Muda
Bahkan, katanya, koalisi akan menguras tenaga besar, sekadar menentukan siapa jagoan di Pilpres 2024. Terlebih, lima partai itu memiliki jagoan masing-masing. Misalnya, Prabowo Subianto di Partai Gerindra, Airlangga Hartarto di Partai Golkar, hingga Cak Imin di PKB. “Koalisi besar tampak kerepotan dalam menentukan komposisi capres-cawapres,” terangnya.
Umam menyebut salah satu contoh nyata adalah konsistensi PKB membawa Cak Imin maju Pilpres 2024. Bahkan santer terdengar tetap menginginkan Cak Imin menjadi capres. “Padahal, semua tahu bahwa yang dimaksud Presiden Jokow Widodo sebagai capresnya koalisi besar adalah Prabowo Subianto,” tutupnya.
Seperti diketahui, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyambut baik wacana terbentuknya koalisi besar, meleburnya KIB dan KKIR. Namun, partai berlogo bintang sembilan ini tetap konsisten memperjuangkan Ketua Umumnya, Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, sebagai Capres 2024.
Baca juga : JAS Sukses Layani Pesawat Kargo Terbesar Dunia di Kertajati
“Karena itu amanat Muktamar PKB, maka terus kita perjuangkan,” ujar Ketua DPP PKB, Daniel Johan, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Menurutnya, sejauh ini kerja sama PKB dengan Partai Gerindra di koalisi KIR berjalan baik. Kedua partai sudah menemukan chemistry-nya. Apalagi, bila Cak Imin dan Prabowo Subianto sudah memutuskan siapa capres dan cawapres yang akan diusung, KIR siap memperjuangkan.
Anggota Komisi IV DPR ini memastikan, PKB dan Gerindra telah menyerahkan penentuan capres dan cawapres itu kepada ketua umumnya masing-masing. Meski begitu, KIR memiliki keluwesan berkomunikasi dengan partai politik lain. Sekiranya, wacana penyatuan KIR dengan KIB terwujud, PKB tetap berupaya memperjuangkan Cak Imin maju Pilpres 2024.
Baca juga : Gerindra Ogah Besar Kepala
Sekalipun, katanya, nanti Cak Imin sendiri sebagai pimpinan tertinggi partai yang akan memutuskan bagaimana strategi partai menyambut Pemilu 2024. Termasuk di antaranya dengan siapa berkoalisi, dan siapa jagoan di pesta demokrasi mendatang.
Dijelaskan, selain keputusan Muktamar, PKB memiliki rasionalisasi sendiri mempertahankan Cak Imin maju Pilpres 2024. Terlepas itu posisi capres maupun cawapres. Intinya, ketika pimpinan partai menjadi kandidat di ajang Pilpres, maka nama partai akan terbangun.
Artinya, PKB akan moncer di Pileg 2024 karena memiliki kandidat di Pilpres 2024. Kemudian, secara individu sosok Cak Imin dianggap mampu memimpin bangsa ini. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.