Dark/Light Mode

Banyak Jenderal Bergabung

Banteng Mulai Unjuk Gigi

Senin, 22 Mei 2023 07:45 WIB
Presiden kelima Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri memberikan sambutan dalam rangka Hari Jadi ke-58 Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI di Ruang Dwi Warna, Lemhannas RI, Jakarta Pusat, Sabtu (20/5/2023). (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc).
Presiden kelima Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri memberikan sambutan dalam rangka Hari Jadi ke-58 Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI di Ruang Dwi Warna, Lemhannas RI, Jakarta Pusat, Sabtu (20/5/2023). (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc).

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Megawati Soekarnoputri menegaskan, partainya memiliki kantong suara yang plural dan beragam.Termasuk, kalangan purnawirawan TNI dan Polri.

 “Sekarang banyak banget lho jenderal yang mau masukke PDIP,” ujar Mega, saat memberikan sambutan di acara hari ulang tahun (HUT) ke-58 Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas), di Jakarta, Sabtu (20/5).

Pernyataan itu merupakan kelakar Mega tentang perbedaan iklim politik masa lalu dengan era pascareformasi. Perbedaan itu, termasuk komposisi pilihan politik purnawirawan TNI-Polri. Yang menurut Mega, sedikit dia dapat di masa lalu.

Baca juga : Sah, Kiper Maringa Berlabuh Ke Bali United

Di acara tersebut, Mega mengungkapkan cerita tentang Gubernur Lemhanas, Andi Widjayanto. Presiden Indonesia ke-5 itu menyebutkan kenal lama dengan Andi Wijayanto. Bapaknya, merupakan satu di antara sedikit jenderal yang mendukung Banteng. “Bapak beliau itu adalah Mayor Jenderal TNI (Purn) Theo Syafei, jenderal yang pada waktu itu masih se­dikit jenderal yang ikut ke partai saya,” sebutnya.

Diketahui, setidaknya sudah ada lima orang purnawirawan TNI dan satu orang purnawi­rawan Polri yang bergabung dengan PDIP. Di antaranya, Letjen TNI (Purn) Ganip Warsito, Laksmana Madya TNI (Purn) Agus Setiadji. Kemudian, Mayjen TNI (Purn) Gunawan Pakki, Mayjen TNI (Purn) Saud Tamba Tua, Brigjen TNI (Purn) Donar Philip, dan Irjen (Purn) H. Fakhrizal. Nama-nama itu, telah didaftarkan PDI Perjuangan sebagai bakal calon legislatif (bacaleg) 2024 ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Direktur Eksekutif Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (SIGMA) Hendra Setyawan menganalisa, ini sebagai unjuk gigi PDI Perjuangan yang kini memiliki dukungan lebih luas. Tidak hanya mereka yang disebutkan wong cilik, juga kalangan purnawirawan TNI/Polri. “Megawati memastikan masih banyak purnawirawan yang mendukung PDIP atau be­rada di PDIP,” ujar Hendra, ke­pada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Maung Bandung Siap Gelar Uji Tanding

Analisanya, PDI Perjuangan saat ini menjagokan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo sebagai Capres 2024. Ganjar merupakan kalangan sipil yang diasumsikan bakal berhadapan dengan Capres berlatar militer, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.

Apalagi, ungkapnya, Prabowo kerap turun ke kantong-kantong keluarga militer. Misalnya, saat Sang Menhan menghadiri acara Purnawirawan Pejuang Indonesia Raya (PPIR) di Yogyakarta, awal bulan ini. Konon, acara itu dihadiri 12 ribu purnawirawan. Di acara itu, Prabowo bilang siap maju Pilpres. “Menurut saya itu jawaban atas beberapa acara Prabowo yang dilakukan bersama Purnawirawan TNI dan Polri,” kelakarnya.

Meski begitu, mantan aktivis 98 ini menilai, dukungan dari kalangan militer bukan menjadi yang utama di Pilpres 2024. Dasarnya, pemilih di demokrasi nanti secara komposisi akan didominasi oleh generasi milenial dan Z. “Untuk dukungan purnawirawan TNI/Polri, seperti Pemilu sebelumnya, sudah kurang efektif. Patron sipil-mi­liter, sudah memudar,” tutupnya.

Baca juga : Ganjar Di Posko Pemenangan Pandegiling: Mari Kita Berjuang Dan Menang Lagi!

Sedangkan Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno menilai, peryataan Megawati itu menegaskan, seg­mentasi pemilih PDI Perjuangan saat ini sangat plural dan bera­gam, termasuk dari kalangan purnawirawan TNI dan Polri.

“Saya kira pesannya seder­hana, bahwa dukungan pur­nawirawan TNI dan Polri itu bukan hanya mengarah kepada Gerindra dan Demokrat, tetapi kepada semua partai termasuk PDIP,” ujar Adi kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Dalam pengamatannya, gaya politik meraih dukungan politik dari purnawirawan TNI mau­pun Polri itu kerap dilakukan Gerindra dan Demokrat dengan melakukan safari terhadap pur­nawirawan jenderal. Diamininya, dukungan dari purnawirawan itu sangatlah penting di dalam kontestasi Pemilu. “Dalam de­mokrasi langsung, one man one vote, dukungan purnawirawan itu tetaplah sangat penting. Dukungan sama pentingnya dengan komunitas seperti petani, nelayan, dan buruh. Ini penting, untuk menambah suara saat Pemilu,” tutupnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.