Dark/Light Mode

Khofifah Direstui Jadi Cawapres, Asal Jangan Bawa Embel-Embel PBNU

Selasa, 8 Agustus 2023 16:08 WIB
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (Foto: Instagram)
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memberikan restu kepada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, jika berminat maju di Pilpres 2024.

Ketua PBNU Ahmad Fahrur Rozi menegaskan, semua kader NU berhak menggunakan hak politiknya untuk maju dalam kontestasi Pemilu.

"Terserah beliau. Tidak ada yang bisa menghalangi. Beliau pasti bisa mempertimbangkan yang terbaik," kata Ahmad Fahrur Rozi yang akrab disapa Gus Fahrur, Selasa (8/8).

Baca juga : Khofifah Nggak Mau Jadi Cawapres

Namun, Gus Fahrur menilai, warga Jatim masih mencintai Khofifah. "Orang Jawa Timur masih sangat mencintai Ibu Khofifah. Sosok pemimpin yang santun, ramah, dan mengayomi semua kalangan," ungkapnya.

Satu hal, Gus Fahrur mengingatkan Khofifah, untuk tidak membawa embel-embel PBNU, sesuai komitmen Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf yang tidak mendukung Capres atau Cawapres manapun di Pemilu 2024, secara kelembagaan.

"Siapa pun yang terpilih maju dalam kontestasi adalah sesuai prestasi dan kapasitas pribadinya," tegas pengasuh Pondok Pesantren An-Nur Bululawang, Kabupaten Malang ini.

Didekati Sejumlah Partai

Baca juga : Belum Lirik Cawapres, Hanura Fokus Menangkan Ganjar

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengaku telah didekati oleh sejumlah partai, terkait peluang menjadi Cawapres di Pemilu 2024. Namun, Khofifah belum memberikan jawaban apa pun mengenai hal itu.

"Kita endapkan dulu sampai pada proses konfirmasi proses pengambilan keputusan bersama, sehingga saat ini tidak pada posisi 'yes or no' (ya atau tidak)," ujar Khofifah dalam acara Gathering Alumni Unair, Minggu (6/8).

"Saya bukan siapa-siapa. Saya saya akan sowan (berkunjung) minta pendapat dan nasihat para ulama, para kiai," ucapnya.

Baca juga : Gibran: Umur Saya Belum Cukup

Berhubung Khofifah adalah pengurus PBNU, dia pun siap mendiskusikan langkah-langkah kebijakan secara organisasi.

"Harus ada green light (lampu hijau). Jadi, perlu konfirmasi dan klarifikasi, " papar wanita kelahiran 19 Mei 1965.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.