Dark/Light Mode

Catatan Sufmi Dasco Ahmad

Mari Berpolitik Rasional, Jangan Mengkritisi Hanya Dengan Asumsi

Minggu, 20 Agustus 2023 18:40 WIB
Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad (Foto: Istimewa)
Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Beberapa hari belakangan, ramai diskursus tentang Program Food Estate. Apa sejatinya program ini?

Food Estate merupakan program Pemerintah yang memiliki konsep pengembangan pangan yang dilakukan secara terintegrasi mencakup pertanian, perkebunan, bahkan peternakan di suatu kawasan untuk meningkatkan cadangan pangan nasional. Food Estate masuk dalam salah satu Program Strategis Nasional (PSN) 2020-2024. Program Food Estate telah dikembangkan di beberapa daerah seperti Sumatera Utara, Kalimantan Tengah, Sumatera Selatan, dan Nusa Tenggara Timur.

Program ini diluncurkan Pemerintah merujuk pada sejumlah analisis pakar dan praktisi bahwa permasalahan dan tantangan di bidang pertanian dan ketahanan pangan yang dihadapi bangsa Indonesia adalah gangguan suplai bahan pangan, ancaman krisis pangan, dan pembatasan dalam lapangan produksi. Terkait dengan permasalahan dan tantangan tersebut, Pemerintah telah menyiapkan rencana antisipasi dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024, salah satu di antaranya adalah Program Lumbung Pangan Nasional (Food Estate).

Untuk pelaksanaan dan pengembangannya, salah satu kementerian yang ditunjuk Presiden Jokowi adalah Kementerian Pertahanan. Presiden Jokowi berharap, program ini bisa membuat Indonesia berdaulat tidak hanya dari sisi militer, namun juga bisa berdaulat dari sisi kemandirian pangan.

Namun sayang, program yang sangat baik ini malah banyak mendapatkan sorotan minor akhir-akhir ini dari beberapa kalangan. Banyak tuduhan yang dialamatkan, meski tidak secara tersurat kepada Kementerian Pertahanan dan bahkan kepada Pak Prabowo Subianto sebagai pemangku kepentingan di Kementerian Pertahanan. Tuduhan itu antara lain merugikan keuangan negara, upaya Food Estate ini sebagai kejahatan lingkungan, atau bahkan ada triliunan dana yang mengalir ke parpol dari program ini.

Baca juga : Kerja Sama Multisektor untuk Tingkatkan Angka Partisipasi Kasar

Kenapa saya perlu menjelaskan program Food Estate ini? Saya memberikan penjelasan karena saya memahami bahwa isi kritik terkait Program Food Estate ini dialamatkan kepada Pak Prabowo dan Partai Gerindra.

Sejatinya, terkait Kementerian Pertahanan yang ditunjuk oleh Presiden Jokowi untuk melakukan Program Food Estate ini guna memenuhi cadangan strategis pangan, sudah mendapatkan izin melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk Kawasan Hutan Ketahanan Pangan seluas kurang lebih 6.600 hektar. Luas lahan ini berasal dari hutan produksi yang sudah lama terbengkalai di Kalimantan Tengah. Dari lahan seluas itu, baru sebesar 10 persennya atau kurang lebih sekitar 660 hektare yang sudah dikerjakan. Saat ini baru tahap pembersihan lahan dan dalam proses pematangan lahan. Proses ini memakan waktu kurang lebih 1 tahun. Proses ini agak lama karena tekstur tanah lahan yang ada harus dilakukan treatment khusus. Lahan di wilayah ini merupakan tanah berpasir yang memang tingkat kesulitannya tinggi untuk ditanami. Justru di sinilah tantangannya.

Untuk itu, Pak Prabowo kemudian melibatkan akademisi, anak-anak muda dan pihak swasta untuk melakukan riset bagaimana tanah berpasir tersebut dapat dicarikan formulanya agar dapat ditanami, seperti dalam sebuah lagu Koes Plus, Tongkat Kayu dan Batu Jadi Tanaman. Tahap inilah yang sedang berproses. Saat ini, sudah ditemukan formula yang diperoleh dari hasil riset yang akan diimplementasikan menjadi prototipe Food Estate tanaman singkong. Semua proses ini dilakukan dengan tanpa memakai uang negara Rp 1 pun. Saya ulangi tanpa memakai uang negara Rp 1 pun.

Dari implementasi hasil riset inilah kita harapkan, Program Food Estate dapat berhasil sukses dimana tanah yang sulit ditanami dapat menjadi lahan produktif dan sebentar lagi kita bisa melihat hasilnya.

Namun, lagi-lagi sangat disayangkan, proses yang sudah dilakukan dengan baik ini, disalahartikan oleh pihak-pihak tertentu. Hanya bermodal asumsi, di tahun politik ini. Saya memahami, di tengah baiknya posisi Pak Prabowo dan Partai Gerindra dari sisi kepercayaan publik yang tercermin dari baiknya tingkat elektabilitas. Kritik tak berdasar ini dipakai untuk menurunkan kepercayaan publik kepada Pak Prabowo dan Partai Gerindra.

Baca juga : Hari Keluarga Nasional, Saatnya Berikan Makanan Bergizi Dengan Bijak Garam

Kenapa saya katakan demikian? Para pengkritik ini merupakan pengurus parpol. Mereka memiliki wakil-wakil di parlemen. Kenapa tidak ditanyakan langsung saja program ini kepada anggota Badan Anggaran, atau anggota Komisi DPR yang terkait dengan Kementerian Pertahanan dari fraksinya? Apakah ada uang negara yang telah dipakai dalam Program Food Estate ini melalui Kementerian Pertahanan? Atau sampai sejauh mana Program Food Estate ini dijalankan Kementerian Pertahanan? Kenapa kritik ini disampaikan ke publik hanya berdasar asumsi?

Mengkritik sejatinya merupakan vitamin demokrasi. Namun, saya sangat menyayangkan jika kritik yang dikeluarkan hanya bersandar pada asumsi. Ini adalah pendidikan politik yang buruk untuk publik. Mari kita berpolitik dengan rasional dan berbasis pada data, guna memberikan pendidikan politik yang baik untuk masyarakat.

Banyak kader Partai Gerindra dari seluruh Indonesia yang protes kenapa kami diam dan tidak balas menyerang. Mereka marah karena Pak Prabowo yang telah bergabung dengan pemerintahan Presiden Jokowi dengan niat tulus membangun bangsa dan negara, namun malah mendapatkan tuduhan macam-macam.

Meski demikian, kami, pengurus DPP Partai Gerindra selalu dikuatkan oleh Pak Prabowo. Sabar, kata beliau. Kita jelaskan saja proses yang terjadi kepada rakyat karena rakyat sudah pintar, lanjut pesan Pak Prabowo kepada kami. Kami dilarang untuk membalas, meskipun kami sangat bisa untuk melakukannya.

Kami sudah berkomitmen, Partai Gerindra akan tetap menjaga suhu politik agar selalu tenang dan tetap berpolitik riang gembira. Kami akan bekerja keras, serta selalu mendekatkan diri kepada rakyat.

Baca juga : Standard And Poor’s Pertahankan Peringkat RI Pada BBB Dengan Outlook Stabil

Kepada seluruh kader Partai Gerindra di seluruh Indonesia, mari tetap fokus menjemput kemenangan. Tuntaskan perjuangan kita, 2024 Prabowo Presiden, Indonesia menang.

Sufmi Dasco Ahmad, Ketua Harian Partai Gerindra

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.