Dark/Light Mode

Paloh Jodohkan Anies Ke Imin, Demokrat Ngambek

Kamis, 31 Agustus 2023 20:18 WIB
Paloh Jodohkan Anies Ke Imin, Demokrat Ngambek

RM.id  Rakyat Merdeka - Partai Demokrat mengungkapkan, bakal calon presiden (bacapres) yang diusung Partai NasDem, Anies Baswedan, akan berpasangan dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai calon wakil presiden alias cawapres.

Partai Demokrat pun meradang. Sekjen Demokrat Teuku Riefky Harsya menyebut, informasi duet Anies-Cak Imin itu berasal dari Juru Bicara Anies, Sudirman Said.

"Kemarin 30 Agustus 2023, kami mendapatkan informasi dari Sudirman Said mewakili capres Anies Baswedan, bahwa Anies telah menyetujui kerja sama politik Partai NasDem dan PKB untuk mengusung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar," ucap Rifky lewat siaran pers, Kamis (31/8).

Rifky menjelaskan, langkah tersebut dilakukan secara sepihak atas inisiatif Ketua Umum NasDem Surya Paloh.

Baca juga : Deklarasi Cawapres Anies, Demokrat-PKS Sejalan, NasDem Beda Sendiri

Demokrat lalu mengonfirmasi info tersebut kepada Anies Baswedan. Menurut Riefky, Anies membenarkan info tersebut.

NasDem dan PKB, disebut menjalin kerja sama untuk mengusung Anies-Cak Imin

"Hari ini kami melakukan konfirmasi berita tersebut kepada Anies Baswedan. Ia mengonfirmasi bahwa berita tersebut adalah benar. Demokrat 'dipaksa' menerima keputusan itu atau fait accompli," tuturnya.

Riefky menyatakan, partainya merasa dikhianati. Sebab, dituturkannya, Anies sempat menghubungi Demokrat pada 12 Juni lalu.

Baca juga : Prabowo: Jokowi Orangnya Demokratis, Nggak Pernah Dikte Parpol

Saat itu, Anies mengatakan kepada Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bahwa dia sudah beberapa kali ditelepon oleh ibu dan guru spiritualnya untuk segera berpasangan dengan AHY dalam Pilpres 2024.

Anies, menurut Riefky, juga telah menyampaikan nama AHY kepada para ketua umum parpol dan majelis tertinggi masing-masing partai.

Yakni, Ketum Partai NasDem Surya Paloh, Ketua Majelis Syuro PKB Salim Segaf Al Jufri dan Presiden PKS Ahmad Syaikhu, serta kepada AHY dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam kapasitasnya sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat.

"Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan, pengkhianatan terhadap Piagam Koalisi yang telah disepakati oleh ketiga Parpol. Juga pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh capres Anies Baswedan, yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan," sesal Riefky.

Baca juga : Demokrat Nahan Diri Tak Cemburu

Untuk menentukan sikap, kata Riefky, Majelis Tinggi Partai Demokrat segera mengadakan rapat.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.