Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Sebelumnya
Sebab, tak bisa dipungkiri, realitas politik di internal PDIP, menjadikan Gibran sebagai Cawapresnya Ganjar mengecil. Sebab, selama ini PDIP konsisten mengusung paket nasionalis religius demi menjaga stabilitas politik, mengakomodasi pluralitas, dan salah satu cara memastikan kemenangan elektoral.
Dalam konteks itu, nama-nama tokoh yang mengemuka dan merepresentasikan sisi religiusitas tadi otomatis berasal dari NU semisal Mentkopolhukam Mahfud MD, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dan Menparekraf Sandianga Uno.
Artinya, peluang Gibran maju sebagai Cawapres memang hanya membesar saat bersama Prabowo. Walaupun di bersama Prabowo akan mendapatkan tantangan besar akan mencuat menimbang kebutuhan elektoralnya saat ini juga mirip untuk mendapatkan Cawapres berlatar NU.
Baca juga : Jokowi-Mega Solid Menangkan Ganjar
Menilik kekalahan Prabowo di dua Pilpres sebelumnya karena tak mampu meraih simpati di Jawa Timur secara optimal. Duet Prabowo-Gibran juga bergantung kepada putusan MK. Apakah merevisi atau tidak usia minimal Capres-Cawapres dari 40 tahun menjadi 35 tahun.
Jika MK merevisi aturan, dan Gibran dipinang Prabowo, maka PDI Perjuangan akan semakin terbelah. Kondisi ini pernah juga dialami Golkar saat Jusuf Kalla maju menjadi Cawapresnya SBY di Pilpres 2004 menghadapi Wiranto-Shalahudin Wahid dan Jokowi-JK di Pilpres 2014 melawan Prabowo-Hatta.
Diyakininya, drama Pilpres 2024 akan terus tersaji selagi poros PDIP dan KIM belum memutus definitif Cawapres. Keputusan Cawapres dua poros ini akan berimbas pada partai yang bertahan atau keluar dari koalisi.
Baca juga : Megawati Dan Jokowi Ternyata Sama-sama Petugas Partai
Bukan tidak mungkin mengemuka koalisi baru jika PPP di sisi PDIP kurang puas atau Golkar, PAN, dan Demokrat yang bergabung di KIM tak terakomodasi. “Meskipun, peluang empat poros juga kecil karena sejauh ini hanya 3 figur Capres yang kuat, yakni Prabowo, Ganjar, dan Anies,” tandasnya.
Selain itu, pidato Mega sekaligus menepis sementara bahwa ada cipta kondisi menjegal salah satu pasangan atau membuat pertandingan Pilpres sebatas menjalankan prosedur demokrasi.
“Dalam situasi politik semacam ini, para pihak baik penyelenggara maupun publik mesti memiliki daya tahan politik yang baik untuk terlibat secara proporsional dan mengawasi kompetisi elektoral yang sehat,” pungkasnya.
Baca juga : Hari Pamungkas Rakernas IV PDIP, Pameran Pangan Plus 2023 Dipadati Pelajar
Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Rabu 4/10/2023 dengan judul Dari Pidato Megawati Di Rakernas PDIP, Prabowo-Ganjar Mustahil
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya