Dark/Light Mode

Disebut Bangun Dinasti Politik, Jokowi Tertawa

Sabtu, 14 Oktober 2023 08:22 WIB
Presiden Jokowi meninjau panen padi, di Desa Karanglayung, Kecamatan Sukra, Indramayu, Jawa Barat, Jumat (13/10). (Foto: Biro Pers)
Presiden Jokowi meninjau panen padi, di Desa Karanglayung, Kecamatan Sukra, Indramayu, Jawa Barat, Jumat (13/10). (Foto: Biro Pers)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menjelang akhir masa jabatannya, Presiden Jokowi dituding tengah membangun dinasti politik. Ditanya soal ini, Jokowi pun tertawa.

Tudingan ini muncul seiring naiknya nama Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, sebagai kandidat Cawapres Prabowo Subianto. Di sela panen raya di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Jumat (13/10/2023), Jokowi ditanya wartawan mengenai hal ini.

Jokowi menggelengkan kepala, mengaku tidak tahu. Alasannya, dia sudah lama tidak bertemu Gibran, yang merupakan anak sulungnya. "Beberapa bulan nggak pernah ketemu," ucapnya.

Lalu, wartawan bertanya bagaimana tanggapan Jokowi atas tudingan tengah membangun dinasti politik. Jokowi pun tertawa. "Serahkan saja kepada masyarakat," tegasnya.

Nama Gibran menjadi salah satu kandidat kuat Cawapres Prabowo. Gibran mengaku sudah beberapa kali ditawari langsung oleh Prabowo untuk berduet di Pilpres 2024.

Baca juga : Hadir Di Rapimnas Samawi, Jokowi Disambut Shalawat

Saat ini, Prabowo tengah menunggu sidang pembacaan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) atas gugatan usia Capres-Cawapres, yang akan digelar Senin (16/10/2023). Setelah putusan itu, Prabowo baru akan mengumumkan Cawapres. Banyak pihak menduga, jika gugatan itu diterima, Prabowo pasti akan meminang Gibran sebagai Cawapresnya.

Ketua Badan Pemenangan Pilpres Pro Jokowi (Projo) Panel Barus memastikan, tidak ada dinasti politik mesti nanti Gibran maju sebagai Cawapres Prabowo. Alasannya, model politik di Indonesia sangat liberal. Keputusan siapa yang akan dipilih menjadi pemimpin ada di tangan rakyat.

“Bullshit kalau dibilang ada dinasti politik dalam demokrasi liberal,” kata Panel.

Karena itu, dia meminta agar narasi dinasti politik dihentikan. Sebab, dalam politik liberal, dinasti politik tidak eksis. "Narasi seperti itu tidak tepat dalam model politik yang liberal seperti kita ini. Nggak relevan dalam politik liberal," tegasnya.

Dari sisi undang-undang, lanjut dia, anggota keluarga seorang pejabat tidak dilarang masuk politik dan ikut pemilihan. “Sepanjang itu tidak melanggar prosedur yang ada, itu salahnya apa? Nggak ada,” tekannya. 

Baca juga : Disebut Bakal Ketemu Xi Jinping Di San Francisco, Biden: Itu Mungkin Saja

Dia mencontohkan sejumlah anak ketua umum parpol yang terjun dalam dunia politik. Misalnya, Ketua DPP PDIP Puan Maharani yang merupakan putri Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Lalu, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas, yang merupakan putra Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Salah? Nggak salah. Terpilih atau tidak? Tergantung rakyat. Ketika kontestasi kan rakyat yang jadi hakim dan memutuskan,” cetus dia. 

Jika ditarik ke belakang, isu dinasti politik ini muncul berawal dari gugatan yang dilayangkan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) atas batas usia Capres-Cawapres kepada MK. Namun, PSI tak peduli dengan tudingan mereka ikut merawat dinasti politik.

“Pengajuan ini (uji materil batas usia Capres-Cawapres) sudah lama sekali,” ucap Sekjen PSI Raja Juli Antoni. 

Dia mengklaim, permohonan PSI ke MK merupakan langkah tepat. Karena membela hak-hak konstitusional anak muda untuk menjadi pemimpin nasional yang harus dijamin. “Tidak ada hubungannya dengan dinasti,” imbuh dia.

Baca juga : Mentan SYL Serahkan Surat Pengunduran Diri Ke Jokowi Lewat Mensesneg

Sementara, Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro menilai, sikap Jokowi yang tertawa ketika ditanya dinasti politik menyiratkan dua hal. "Pertama Jokowi merestui Gibran sebagai Cawapres. Kedua, dukungannya kepada Gibran bila disetujui oleh MK otomatis menegaskan Prabowo adalah Capres pilihannya," ucap Agung, kepada Rakyat Merdeka, Jumat (13/10/2023).

Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka, edisi Sabtu (14/10), dengan judul “Disebut Bangun Dinasti Politik, Jokowi Tertawa”.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.