Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Survei Ipsos Public Affairs
10 Parpol Berpotensi Lolos Ke Senayan, Pilpres Berlangsung 2 Putaran
Senin, 11 Desember 2023 15:55 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Lembaga riset internasional Ipsos Public Affairs menggelar survei tatap muka untuk memotret perkembangan dan dinamika elektoral jelang pendaftaran bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden.
Survei digelar tanggal 19 - 28 November 2023 di 34 Provinsi di Indonesia. Jumlah sampel sebanyak 2000 responden, usia 17 tahun keatas atau sudah menikah, diambil dengan metode multistage random sampling, wawancara tatap muka menggunakan aplikasi
Ipsos iField Computer-Assisted Personal Interviews (CAPI). Margin Error : ±2,19 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
“Survei ini memotret dinamika elektoral pasca pendaftaran pasangan calon presiden dan wakil presiden sehingga terjadi perubahan peta elektoral secara signifikan,”ujar Deputi Direktur Ipsos Public Affairs Sukma Widyanti dalam paparannya via daring.
Sukma menjelaskan, dinamika paska deklarasi Calon Presiden secara tidak langsung memberikan efek ekor jas sehingga berdampak terhadap peta elektabilitas partai politik.
Baca juga : Elektabilitas Tembus 50,5 Persen, Prabowo-Gibran Berpotensi Menang Satu Putaran
Dari sisi elektabilitas partai politik, terdapat sepuluh partai yang berpotensi masuk parlemen yaitu : PDIP 20 persen, Gerindra 19 persen, Golkar 9 persen, PKB 9 persen, Nasdem 7 persen, PKS 6 persen, Demokrat 4 persen, PPP 3 persen, PAN 3 persen dan PSI 2 persen.
Dibanding survei bulan Oktober 2023, PDI Perjuangan mengalami penurunan 5 persen sedang PSI menjadi berpeluang masuk parlemen.
“Perlu diperhitungkan juga kemana arah suara undecided voters terhadap tiga paslon dalam pilpres kali ini. Disukai atau tidak, arah dukungan Jokowi boleh jadi menjadi kunci kemenangan dalam pilpres selain faktor mesin politik parpol dan relawan pendukung dari masing-masing paslon,” katanya.
“Dalam simulasi 3 kandidat perolehan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka menempati posisi teratas yakni 42,66 persen, disusul Ganjar Pranowo – Mahfud MD 22,95 persen dan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar 22,13 perse, dan tidak jawab sebesar 12,26 persen,” tuturnya.
Sementara itu, pengamat politik Ipsos Public Afffairs Arif Nurul Imam dalam tanggapannya meyampaikan bahwa profil menarik adalah pada mereka yang masih belum menentukan pilihan yaitu 12,26 persen. Sebab, sebesar 9,15 persen nya adalah pemilih Jokowi – Ma’ruf, dan 1,25 persen adalah pemilih Prabowo – Sandi.
Baca juga : Survei Y-Publica: Terus Melejit, Partai Gerindra Berpotensi Menang Pemilu
“Pergeseran peta elektabilitas, paska resmi berpasangan ketiga pasangan calon terjadi perubahan signifikan, dimana Prabowo-Gibran melonjak signifikan, sementara Ganjar-Mahfud mengalami penurunan dan Anies-Muhaimin mengalami kenaikan tipis,” ujarnya.
Menurut Arif, melonjaknya elektabilitas Prabowo-Gibran dipicu persepsi publik bahwa dukungan Jokowi hampir pasti diberikan kepada pasangan calon nomor urut dua, sehingga menjadi magnet bagi pendukung Jokowi-Ma’ruf Amin 2019 untuk memberikan dukungan.
Sementara itu secara alamiah, elektabilitas Ganjar-Mahfud MD mengalami kemerosotan signifikan lantaran basisnya yang berasal dari pendukung Jokowi, sebagian besar mengalihkan dukungan pada Prabowo-Gibran.
Jika pemilih yang belum menentukan pilihan, tersebar secara merata di ketiga pasangan calon, atau lebih besar kepada pasangan Ganjar – Mahfud atau Anies – Muhaimin, maka pemilihan presiden akan berlangsung dua putaran.
“Jika ternyata dalam dua bulan kedepan paslon nomor dua bisa menarik sebagian besar dari undecided voters yang memilih Jokowi – Ma’ruf Amin di 2019, maka bisa dipastikan pilpres akan berlangsung satu putaran,” tandasnya.
Baca juga : Survei Y-Publica: Prabowo-Gibran Berpotensi Menang Satu Putaran
Ipsos selain menjadi anggota Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi), juga merupakan anggota Association for Global Research Agency Worldwide (ESOMAR) yakni asosiasi riset internasional yang melakukan audit secara periodik terhadap para anggotanya.
Untuk diketahui, Ipsos merupakan lembaga riset internasional yang sangat berpengalaman di dunia global. Lembaga yang berkantor pusat di Perancis ini beroperasi di 90 negara, selain dikenal melakukan riset pasar, juga melakukan riset social politik, termasuk di Indonesia.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya