Dark/Light Mode

Jelang Debat Capres Ketiga, Ini Temuan Indikator Soal Emosi Dan Saling Serang

Sabtu, 6 Januari 2024 23:59 WIB
Dialog hasil survei Pilpres terbaru yang dirilis oleh Indikator Politik Indonesia bekerja sama dengan Liputan 6 SCTV, Sabtu (6/1). (Foto: YouTube/Liputan6)
Dialog hasil survei Pilpres terbaru yang dirilis oleh Indikator Politik Indonesia bekerja sama dengan Liputan 6 SCTV, Sabtu (6/1). (Foto: YouTube/Liputan6)

RM.id  Rakyat Merdeka - Jelang debat capres ketiga yang akan berlangsung besok, Minggu (7/1), lembaga survei Indikator Politik Indonesia bekerja sama dengan Liputan 6 SCTV merilis survei terbaru, salah satunya tentang pengendalian emosi di debat capres.

Dalam temuannya, Indikator menemukan 62,1 persen responden menyebutkan pentingnya pengendalian emosi. Sementara yang menilai tidak penting hanya 12,7 persen. Siaanya 5,2 persen tidak menjawab atau tidak tahu.

Menurut Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, stabilitas mental, stabilitas batin dan stabilitas emosi itu sangat krusial dalam debat, termasuk debat capres maupun capres.

"Makanya dalam debat kan selalu ada usaha untuk memancing emosi pihak lawan. Karena kalau sudah emosi, hilang akal... He-he-he," kata Burhan dalam Liputan6 Talks, Sabtu (6/1).

Baca juga : Ganjar Pranowo Mumpuni Sebagai Panglima Tertinggi Di Indonesia

Akan repot, sebutnya jika seorang calon presiden kehilangan pengendalian emosi, itu akan repot. Sehingga kemampuan capres maupun cawapres mengendalikan emosi menjadi dinilai sangat penting.

"Karena di dalam konteks kepemimpinan, itu bukan hanya soal teknokratik, rasional, tapi juga mendengar dan mampu mengendalikan emosi," tuturnya.

Temuan lainnya, mayoritas responden juga tidak setuju debat capres saling serang dan menjatuhkan, yakni mencapai 57 persen. Tapi sebanyak 36,7 persen menyatakan setuju.

Politisi senior PDI Perjuangan Aria Bima mengatakan serang-menyerang pendapat maupun argumen dalam debat memang sudah menjadi suatu keharusan.

Baca juga : Ivanhoe Yakin Anies Bakal Dominan Di Debat Capres Ketiga, Ini Alasannya

"Kalau itu tidak ada itu namanya sarasehan, seminar, diskusi atau musyawarah... He-he-he," kata Tim Kampanye Nasional (TKN) Ganjar-Mahfud ini.

Senada, Wakil Deputi Kampanye Kreatif Timnas AMIN Taufik Basari juga menilai debat sudah seharusnya menjadi panggung adu gagasan. Diharapkan dari debat tersebut muncul gagasan yang bisa menjadi wacana di publik.

"Oleh karena itu maka yang paling penting adalah membuat debat itu sebagai pendidikan politik, bukan sekedar hanya show," katanya.

Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Prabowo-Gibran Bobby Rizaldi membelah debat menjadi dua bagian penting.

Baca juga : BRIN Ngarep Capres Perkuat Pertahanan Udara Dan Laut

"Yaitu bagaimana mencari kelemahan program orang lain, tapi juga di satu sisi adalah bagaimana keunggulan program kita," kata Bobby.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.