Dark/Light Mode

Contohkan Vasili Arkhipov, Hasan Nasbi: Politik Butuh Orang yang Tetap Waras

Jumat, 12 Januari 2024 15:04 WIB
Founder Cyrus Network yang juga Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Hasan Nasbi (Foto: Istimewa)
Founder Cyrus Network yang juga Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Hasan Nasbi (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Founder Cyrus Network yang juga Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Hasan Nasbi, memberikan saran kepada pihak yang hari ini mengusung gerakan pemakzulan sebagai strategi untuk memenangkan Pemilu 2024. Hasan mengimbau, strategi yang digunakan sedapat mungkin tidak mengorbankan kepentingan bangsa dan negara.

“Jadi, dalam perang sekalipun perlu ada orang yang berpikiran waras dan jernih. Ironisnya, untuk sekadar Pemilu saja, orang yang diharapkan tetap waras, yang harus berpikiran jernih, justru jauh dari itu semua. Kalau rasa-rasanya mau kalah pemilu, malah mengusulkan bumi hangus sekalian. Sangat disayangkan,” ucap Hasan, di Jakarta, Jumat (12/1).

Baca juga : Latihan Lagi, Fisik Skuad Maung Bandung Tetap Ok

Hasan Nasbi kemudian menyarankan untuk membaca dan mempelajari sosok Vasili Arkhipov, officer kedua kapal selam Rusia yang pernah menyelamatkan dunia pada tahun 1962.

“Arkhipov, seorang officer kedua dalam kapal selam Rusia dibawah Kapten Valentin Savitsky, menggunakan veto-nya untuk tidak meluncurkan rudal nuklir dari kapal selam Rusia yang diganggu terus menerus oleh kapal perusak Amerika. SOP saat itu, tombol nuklir hanya bisa dipencet kalau disetujui tiga orang pimpinan tertinggi di kapal tersebut, termasuk Arkhipov,” cerita Hasan.

Baca juga : Mahfud MD, Contoh Politikus Santun Yang Anti Baper

Arkhipov, lanjut Hasan, tetap mampu berpikir waras dan jernih meski berada di kedalaman laut, nyaris kehabisan oksigen, dan tidak punya informasi apapun soal apa yang terjadi di atas laut.

“Arkhipov mampu berpikir jernih dan menolak menyetujui meluncurkan rudal nuklir. Jadi, meski saat pulang ke Russia mereka di-bully oleh tentara lain karena dianggap pengecut dan takut mati di kedalaman laut, namun berkat vetonya dunia selamat dari perang dunia ketiga sekaligus perang nuklir.” tutur Hasan.

Baca juga : Catatan Akhir Tahun Partai Garuda: Politik Kekanak-kanakkan

Hasan kemudian mengimbau para ahli strategi dalam Pemilu 2024 ini untuk berpikir seperti Arkhipov.

“Jangan justru memanas-manasi suasana. Kalau memang mencium aroma kekalahan, sebaiknya belajar menjadi negarawan demi keutuhan bangsa. Jangan rakyat yang menjadi korban,” tutup Hasan.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.